Alfedri minta penerapan sistem berbasis elektronik ditingkatkan

id Bupati, Siak, elektronik

Alfedri minta penerapan sistem berbasis elektronik ditingkatkan

Bupati Siak Alfedri saat memimpin apel meminta para jajaran untuk meningkatkan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik ditingkatkan karena indeksnya masih 1.92 persen. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Bupati Siak Alfedri meminta penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di daerahnya ditingkatkan karena indeksnya masih di angka 1,92 persen yang lebih rendah dibanding Kabupaten Kuantan Singingi dan Provinsi Riau yang di angka 2,5 persen.

"Dari 514 kabupaten/kota tertinggi di Indonesia di Sumedang yang sudah mencapai 3,50 persen. Kita baru 1,92 persen, Riau 2,5 persen dan lebih rendah dari pada Kuansing. Artinya, ini menjadi catatan kita bagaimana tahun depan ditingkatkan," kata Alfedri, Selasa.

Rendahnya penerangan tersebut karena masih belum meratapenerapan digitalisasi layanan publik dalam sektor pemerintahan daerah. Padahal sudah ada pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak lima tahun ke depan.

Dalam misi, dikatakan, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang amanah melalui penerapan "e-government". Aparatur diminta bergerak cepat dan caranya adalah digitalisasi.

Baca juga: Siak verifikasi data kemiskinan ekstrem

"Termasuk akuntabilitas, integritas, prestasi dan kinerja harus disiapkan melalui digitalisasi. Maka ini menjadi catatan kita bagaimana mewujudkan e-goverment khususnya dalam mempermudah pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik,” ucapnya.

Bupati Alfedri juga minta Dinas Komunikasi dan Informasi sebagai motor penggerakdigitalisasi, segerakan rancangan, pemetaan, dan rencana aksinya seperti pelayanan perizinan terintegrasi di desa harus sudah daring.

"Seperti di Dinas Penanaman Modal dan pelayanan terpadu satu pintu, saya minta targetDesember ini sudah selesai. Ini dulu, terus nanti baru pendataan penduduk miskin, kemudian monitoring alokasi dana desa,” kata dia.

Ia juga berharap tahun depan Diskominfo Siak sudah punya data aplikasi setiap dinas. Serta dorongan agar setiap organisasi perangkat daerah melahirkan satu aplikasi, bahkan lebih jika perlu per bidang punya satu.

”Kini sudah zamannya begitu, harus cepat. Teknologi bukan sekadar gaya-gayaan canggihnya suatu sistem. Bukan pula sebagai ajang pamer sesaat, namun teknologi adalah alat untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien,” katanya.

Baca juga: Penebang liar asal Meranti tewas diterkam harimau di Siak