Menko PMK Muhadjir Effendy sebut Germas jadi poros utama pengendalian penyakit tidak menular

id Berita hari ini,berita riau terbaru, berita riau antara, Germas

Menko PMK Muhadjir Effendy sebut Germas jadi poros utama pengendalian penyakit tidak menular

Tangkapan layar Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara "Germas Award". (ANTARA/Wuryanti Puspitasari.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi poros utama dalam pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Germas merupakan poros utama pengendalian faktor risiko penyakit di tengah masyarakat demi menghasilkan SDM yang berkualitas," kata Muhadjir Effendy pada acara "Germas Award" yang diakses secara daring di Jakarta, Selasa.

Menko PMK menambahkan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, jantung, stroke dan obesitas perlu menjadi perhatian bersama.

Menko menambahkan bahwa berdasarkan Global Burden of Disease 2019, penyakit tidak menular menjadi penyumbang tertinggi kasus kematian dan kecacatan di Indonesia.

"Kasus PTM meningkat dari tahun 2013 hingga tahun 2018. Penduduk yang mengalami hipertensi meningkat menjadi 34,1 persen, diabetes melitus mengalami peningkatan hingga 8,5 persen dan proporsi penduduk dengan obesitas juga meningkat menjadi 31 persen," katanya.

Selain itu, kata dia, berdasarkan data Kemenkes (data Aplikasi Sehat IndonesiaKu) per 2 Desember 2022, dari 6.270.759 orang yang melakukan deteksi dini penyakit tidak menular diperoleh gambaran bahwa sebanyak 2.453.689 orang atau 39,13 persen obesitas, 1.941.170 atau 30,96 persen hipertensi, dan 138.415 orang atau 2,21 persen terdiagnosa diabetes melitus tipe 2.

Terkait hal ini, Muhadjir mengatakan bahwa membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat mencegah berbagai masalah kesehatan.

"Mari budayakan pola hidup sehat, karena pola hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, banyak mengonsumsi gula, garam, dan lemak yang tinggi, konsumsi makanan yang tidak mengikuti pola gizi seimbang dan konsumsi tembakau yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular," katanya.

Pembudayaan Germas, kata dia, memerlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan seluruh pihak untuk membiasakan perilaku hidup sehat sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Menko menambahkan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas meliputi tujuh langkah, yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban.

Baca juga: Bupati Bengkalis ajak masyarakat cegah Corona dengan GERMAS

Baca juga: Satgas TMMD dukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat