Kemiskinan ekstrem di Kampar capai 15.450 jiwa

id Kemiskinan,Penduduk miskin kampar

Kemiskinan ekstrem di Kampar capai 15.450 jiwa

Penjabat Bupati Kampar Kamsol menerima penghargaan penurunan stunting dari Gubernur Syamsuar. (ANTARA/dok)

Bangkinang Kota (ANTARA) - Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) 2022, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar mencapai 15.450 jiwa atau sebesar 1,73 persen dari total penduduk yang ada.

Angka itu didapat saat Penjabat Bupati Kampar Kamsol mengikuti Rapat Koordinasi Teknis bersama walikota dan bupati se-Provinsi Riau yang dibuka oleh Gubernur Riau Syamsuar dengan mendengarkan arahan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy lewatzoom meeting di Pekanbaru, Senin.

Data P3KE itu diserahkan oleh Gubernur Riau kepada seluruh walikota dan bupati dan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen terhadap penanggulangan kemiskinan antara Provinsi Riau dan kabupaten/kota.

Menteri PMK Muhadjir menyampaikan bahwa hingga 2024 kemiskinan ekstrem ini sudah realisasikan dan target pemerintah Indonesia harus bebas miskin ekstrim pada tahun 2024 ini dan untuk dunia harus tuntas pada 2030.

"Ini bukan pekerjaan mudah dan perlu intervensi terhadap orang-orang yang berada dalam miskin ekstrim ini," kata dia.

Target dan sasaran adalah data dari Kemenkes, BPS, Kementerian Sosial BKKBN, oleh sebab itu sangat penting terhadap data yang akurat, by name by address.

"Tidak ada lagi data yang keliru ini yang harus di kawal, seluruh sumber daya yang ada harus ikut dalam program ini," terang Menteri.

Sementara Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan bahwa dari data yang diterima Provinsi Riau memiliki kemiskinan ekstrem sebesar 1,49 persen atau dengan jumlah 135 ribu jiwa.

Oleh sebab itu, Pemerintah pusat melakukan Pensasaran Data by name by adress terhadap kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.

Sejalan dengan visi dan misi Provinsi Riau, bahwa terhadap Pembangunan SDM telah dilakukan terobosan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kita laksanakan tugas secara bersama-sama untuk menurunkan kemiskinan ekstrim, stunting, dan pengendalian inflasi. Insyaallah dengan kebersamaan kemiskinan ekstrim 2024 dapat pada posisi nol," terangnya.

Sementara itu Penjabat Bupati Kampar Kamsol selepas mengikuti Rakortek itu menyampaikan bahwa komitmen Pemkab Kampar sangat komit terhadap pemberantasan kemiskinan.

Akan tetapi hal ini tidak hanya dapat dilakukan oleh Pemkab Kampar sendiri, ada hal yang sangat mengganjal dalam penuntasan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar.

"Di Kampar, terdapat 23 desa sangat tertinggal yang berada di beberapa jalur. Diantaranya 9 desa hanya dapat dilalui dengan jalur sungai, ada juga yang berada di jalur kuning namun belum ada jaringan telekomunikasi dan jaringan listrik," jelasnya.

Semuanya diakibatkan pembangunan infrastruktur sangat minim, tersebab wilayah tersebut merupakan wilayah yang termasuk dalam kawasan hutan lindung suaka margasatwa dan Pemerintah Daerah tidak bisa melakukan pembangunan infrastruktur karena terhalang peraturan pemerintah untuk melindungi area tersebut.

Dia berharap agar pemerintah pusat memberikan regulasi dan jalan keluarnya, agar pemerintah daerah bisa melakukan pembangunan infrastruktur khususnya jalan darat, karena wilayah tersebut akses hanya jalan air atau sungai.

Upaya lain yang dilakukan Pemkab Kampar dengan membentuk 50 Desa Kreatif dan 50 Desa Menuju Desa Kreatif, yang melibatkan peran ibu-ibu dan wanita desa dalam mengangkat ekonomi masyarakat.

Dalam acara itu, Penjabat Bupati Kampar juga menerima penghargaan kategori peringkat kedua Kabupaten dengan Kinerja pelaksanaan aksi Konvergensi Penurunan Sunting di Provinsi Riau 2021.