Jakarta (ANTARA) - Pusat Gempa Regional I Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan hingga Senin pukul 10.00 WIB mencatat 105 kejadian gempa bumi susulan setelah gempa utama bermagnitudo 5,8 yang terjadi pada Sabtu (1/10) pukul 02.28 WIB di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan Hendro Nugroho di Medan, Senin, mengatakan bahwa gempa-gempa susulan terjadi di wilayah Sipaholon dan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Dari sekian banyak gempa susulan, tercatat 11 getaran gempa yang dapat dirasakan," katanya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), magnitudo gempa susulan di Tapanuli Utara bervariasi antara 1,0 dan 5,0.
Sebagian besar gempa susulan bermagnitudo 2,1 sampai 3,0. BMKG mencatat 79 kejadian gempa susulan dengan magnitudo 2,1 sampai 3,0.
Selain itu ada 16 gempa susulan dengan magnitudo 3,1 sampai 4,0 dan lima gempa susulan dengan magnitudo 4,1 sampai 5,0.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa-gempa susulan yang terjadi di Tapanuli Utara berpusat di patahan besar Sumatera Segmen Renum.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga mewaspadai dampak kejadian-kejadian gempa susulan.
Baca juga: Gempa di Tapanuli sebabkan seorang tewas
Baca juga: Gempa di Meulaboh akibat subduksi lempeng tak berpotensi tsunami
Berita Lainnya
Langkah Komang Ayu terhenti di perempat final usai kalah dari Yue Han pemain Tiongkok
17 May 2024 17:07 WIB
Ruth Sahanaya berpesan ke musisi muda agar kedepankan sikap dan perilaku baik
17 May 2024 15:52 WIB
Pj Bupati Inhil tegaskan seluruh OPD gunakan BRK Syariah untuk layanan jasa perbankan
17 May 2024 15:32 WIB
Yonif 122/Tombak Sakti laksanakan patroli patok MM 2.2 di perbatasan RI-PNG
17 May 2024 15:20 WIB
Menlu Retno: upaya Israel hambat bantuan kemanusiaan untuk Gaza sistematis
17 May 2024 14:54 WIB
TNI AU sambut kedatangan pesawat Hercules ke lima di Halim Perdanakusuma
17 May 2024 14:25 WIB
Film "Malam Pencabut Nyawa", melawan teror mematikan dari alam mimpi
17 May 2024 14:15 WIB