Kampar resmi miliki beras merek Ulu Kasok

id beras ulu kasok,beras cap ulu kasok, ulu kasok

Kampar resmi miliki beras merek Ulu Kasok

Penjabat Bupati Kampar Kamsol dan Forkopimda tanam perdana padi Ulu Kasok. (ANTARA/dok)

Bangkinang Kota (ANTARA) - Kabupaten Kampar secara resmi telah memiliki beras dengan merek baru, yakni Ulu Kasok, setelah peresmiannya dilakukan oleh Penjabat Bupati Kampar Kamsol bersamaan penandatanganan kerjasama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau dan Kodim 0313/KPR di Desa Binuang Kecamatan Bangkinang, Kamis.

Kerjasama itu diteken Kamsol dengan Dandim 0313/KPR Letkol (Arh) Mulyadi, dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Provinsi Riau Yusri terkait pengembangan pangan tersebut.

Saat bersamaan juga dilakukan penanaman padi perdana berteknologi Intensifikasi Padi Aero Terkendali Berbasis Organik (IPAT BO).

Upaya ini dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kampar dalam rangka menghidupkan kembali sektor pertanian menunju swasembada pangan.

Kamsol menjelaskan bahwa tujuan penerapan metode tanam melalui IPAT BO ini adalah untuk meningkatkan produksi beras, setidaknya bisa dilakukan peningkatan 100 persen.

"Kalau bisanya tanam padi 1 hektare hanya mendapatkan 3 ton, maka bisa meningkat menjadi 6 ton atau biasanya hanya 1 kali panen, maka menjadi 2 kali panen," terangnya.

Dia menceritakan pengalamannya di Sulawesi Selatan saat ia di kementerian riset menerapkan teknologi IPAT BO, hasilnya Sulawesi Selatan bisa dia kali surplus beras. Itu pula yang mengantarkan Gubernur Sulawesi Selatan menjadi Menteri Pertanian.

"Saya iri, dan ingin sekali itu bisa diterapkan di Kampar, paling tidak Kampar bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," kata dia.

Dia menjelaskan bahwa saat ini isi pangan itu sudah menjadi persoalan dunia, negara cina saja saat ini kekurangan beras bahkan meminta ekspor ke Indonesia 2,5 juta ton.

Oleh karena itu lanjut Kamsol, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, apabila ingin maju kuasai terlebih dahulu sektor pangan baru kemudian energi, maka ini adalah langkah awal dalam menjalankan kebijakan pemerintah.

Lahan yang ditanami saat ini adalah demplot (percontohan) seluas 8,5 hektar dengan target tanam seluas 500 hektar di beberapa wilayah.

Dalam hal ini, Pemda Kampar menjalin kerjasama dengan Universitas Padjajaran, PT. Kampar Agro Sejahtera, Koperasi Batobo Andalan Sejahtera.

"Semoga target kita semua ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan," jelasnya.

Sementara Guru Besar Unpad Prof Dr Tualar Simarmata yang juga penemu ilmu IPAT BO ini menyampaikan apresiasi atas kerjasama dalam menggunakan IPAT-BO. Secara akademis, UNPAD akan memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Kampar.

"Komitmen Pemda Kampar sangat luar biasa melalui Penjabat Bupati Kampar, Petani digital Kampar dan beras cap Ulu Kasok Kampar nantinya akan dikenal di Indonesia," terangnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua KTNA Riau Yusri sangat mengapresiasi langkah yang dibuat pemda Kampar dalam dalam rencana swasembada pangan dengan program IPAT-BO.

"Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan Pemda Kampar melalui Pj Bupati Kampar saat ini, nantinya bisa menjadi pilot projectdi Provinsi Riau," ucapnya.