Operasi Laut BNN resmi ditutup di Dumai, Komjen Petrus ekspos tangkapan sabu 177,4 kg

id BNN RI, Operasi BNN, Kapolda Riau.

Operasi Laut BNN resmi ditutup di Dumai, Komjen Petrus ekspos tangkapan sabu 177,4 kg

Press rilis Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus R Golose didampingi Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal dan Walikota Dumai Paisal di Dermaga TNI AL Dumai, Selasa. (ANTARA/Abdul Razak)

Dumai (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Petrus R Golose menutup Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2022/dengan Sandi Purnama atau gempur peredaran narkoba bersama sekaligus ekspos pengungkapan sabu sabu 177,4 kilogram dan 19.700 butir pil ekstasi, Selasa di Dermaga TNI AL Dumai Provinsi Riau.

Operasi bersama BNN ini sebelumnya dibuka Komjen Pol Petrus R Golose di Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara pada Selasa (9/8) dan melibatkan mitra kerja, terdiri TNI, Korps Polairud Baharkam Polri, Bea Cukai, Perhubungan Laut dan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).

Operasi Laut Interdiksi Terpadu Tahun 2022 ini dilaksanakan di area Selat Malaka, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Kepulauan Seribu dan sejumlah titik perairan lainnya yang dinilai rawan penyelundupan narkotika.

"Tujuan dari operasi laut terpadu rutin setiap tahun ini untuk memberi efek preventif dan represif, dan diharap mampu mencegah masuknya narkotika ke dalam wilayah NKRI," kata Petrus kepada wartawan.

Dijelaskan, selama pelaksanaan operasi sandi Gempur ini berhasil mengungkap dua perkara besar penyelundupan narkoba selama pra operasi dan satu kasus saat operasi terpadu digelar. Selain barang bukti sabu 177,4 kilogram dan 19.700 butir ekstasi, turut diamankan 7 tersangka dengan satu orang meninggal dunia.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, kasus narkoba pertama diungkap yaitu sabu sabu 31,7 Kilogram di Sumsel dan Lampung pada 27 Juli 2022 dengan informasi awal dari masyarakat, dan turut diamankan satu tersangka inisial SU di pintu masuk Gerbang Tol Kayu Agung, Ogan Komering Hilir Sumatera Selatan dan HZR di Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung pada 28 Juli 2022.

Selanjutnya, kasus 42,6 kilogram sabu dan 19.700 butir pil ekstasi Jaringan Malaysia - Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara pada 2 Agustus 2022, dan petugas mengamankan tersangka RH alias Ari di Stasiun Lubuk Pakam, Deli Serdang Sumatera Utara.

Dari tersangka RH, petugas melakukan pengembangan kasus untuk menangkap tersangka lain, dan akhirnya berhasil mengamankan KF alias Fahmi dan JK alias Atan yang mengubur barang bukti narkoba di sekitar rumah.

Kemudian, saat operasi terpadu digelar, BNN RI mengungkap 1 kasus peredaran narkoba di daerah Aceh Timur, berawal dari informasi masyarakat tentang pengiriman narkoba jenis sabu dari Malaysia dengan menggunakan kapal jalur laut melalui Selat Malaka, dengan barang bukti sabu disita seberat 31,2 kilogram pada 15 Agustus 2022.

"Tim gabungan pada Selasa 16 Agustus 2022 dibantu Polres Aceh Timur mengembangkan kasus dan menggeledah serta menangkap tersangka JU di daerah Pendawa Aceh Timur dengan sabu seberat 71,9 kilo," sebut Petrus lagi.

Komjen Petrus juga mengapresiasi kerjasama mitra kerja selama pelaksanaan Operasi Interdiksi Laut Terpadu 2022 ini dengan berhasil menyita ratusan kilo sabu dan ratusan butir ekstasi. BNN lanjutnya, terus berkomitmen untuk menekan pengiriman narkoba, dan akan terus bersinergi karena 95 persen masuk dari jalur laut.

Dipilihnya Pelabuhan Dumai Provinsi Riau sebagai lokasi penutupan Operasi Interdiksi Laut Terpadu 2022 ini karena termasuk salah satu rawan jalur laut penyelundupan narkoba, dan berbatasan dengan negara Malaysia.

Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini telah berhasil mengungkap dan menangani sejumlah kasus besar narkoba dengan barang bukti disita sebanyak 300 kilogram.

Kepolisian Riau, lanjutnya, terus berkomitmen untuk perang terhadap penyelundupan narkoba, terutama di jalur rawan dan berbatasan dengan negara tetangga Malaysia.

"Saya menyampaikan salam Bapak Gubernur Riau dan beliau sangat bangga karena penutupan operasi BNN ini dilakukan di Pelabuhan Dumai. Bersama BNN dan lintas instansi terkait lain kita saling bersinergi dan solid untuk memerangi narkoba ini," kata Irjen Iqbal.

Sementara, Walikota Dumai Paisal memuji pelaksanaan Operasi Interdiksi Laut Terpadu 2022 ini dalam upaya menekan dan mencegah penyelundupan narkoba untuk menyelamatkan ratusan ribu masyarakat dari penggunaan obat dan bahan terlarang tersebut.

"Kita sangat berterimakasih atas kegiatan penutupan operasi laut terpadu BNN ini di Dumai karena termasuk salah satu jalur laut yang rawan penyelundupan narkoba, dan sekaligus memberi efek jera kepada pelaku," sebut Walikota Dumai Paisal.

Dalam kegiatan penutupan Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2022 ini ikut hadir, Kepala Korps Polisi Airud Baharkam Polri Irjen Pol Indra Miza, Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Pol Kenedy, Ditjen Bea Cukai, KKP dan Komandan Lanal Kolonel Laut Stanley Lekahena, Kapolres AKBP Nurhadi Ismanto, Dandim Letkol Hermansyah Tarigan, Plt Kajari Zakiul Fikri dan lainnya.