Menneg BUMN Kagumi Program Kerakyatan Bupati Kampar

id menneg, bumn kagumi, program kerakyatan, bupati kampar

 Menneg BUMN Kagumi Program Kerakyatan Bupati Kampar

Bangkinang, (Antarariau.com) - Mentri Negara BUMN Dahlan Iskan mengagumi program kerakyatan yang dicanangkan Bupati Kampar, H Jefry Noer dengan berbuat nyata membina warganya serta menyediakan sarana pelatihan bagi peningkatan kemampuan warga sebelum mendapatkan bantuan modal.

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengatakan kalau Kabupaten Kampar beda dengan kabupaten yang ada di Indonesia. Pernyataan itu mencuat setelah Dahlan menyaksikan sendiri apa yang pernah dikatakan Bupati Kampar Jefry Noer kepadanya beberapa bulan lalu.

“Saat saya berkunjung ke Riau, Pak Bupati cerita tentang apa yang sedang dia lakukan.

Saya bilang, saya mau bukti. Hari ini saya membuktikan ucapan itu. Kenapa saya bilang ingin membuktikan dulu, sebab jarang-jarang orang mengatakan terus melakukan. Nah, Bupati Kampar adalah termasuk pada orang yang jarang-jarang itu,” kata Dahlan saat berpidato di hadapan ribuan alumni pelatihan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di komplek P4S Karya Nyata Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu.

Dahlan datang ke Kubang Jaya dalam rangka kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kampar. Selain istrinya, Nafsiah Sabri, sejumlah orang penting seperti penasehat presiden, Letjen (purn) Tiopan Bernhard (TB) Silalahi, anggota DPR RI Nasir, Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono, sejumlah anggota DPRD Riau, Forkominda Kampar, Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana, Sekda Kampar Zulfan Hamid serta semua Satuan Kerja (Satker) Kabupaten Kampar, hadir di sana. Dahlan kemudian buka-bukaan bahwa dia juga sedang melakukan apa yang sedang dilakukan oleh Jefry. Sebab Dahlan punya misi korporasisasi asset ummat untuk kemajuan Indonesia.

“Saya tidak menyangka saya dan Pak Bupati punya pikiran yang sama. Apa yang sedang saya usahakan mirip sekali dengan dengan apa yang dilakukan oleh Bupati,” Dahlan berterus terang. Hanya saja kata Dahlan, gagasan Jefry justru lebih maju dari yang dia gagas.

“Saya cuma bikin enam ekor sapi untuk kemakmuran rakyat, Bupati Kampar malah bikin 10 ekor

sapi. Ini benar-benar luar biasa. Hitung-hitungannya pun cocok dengan yang saya bikin,” katanya.

Merasa cocok dengan program Jefry, saat masih berpidato Dahlan memanggil Direktur Utama (Dirut) PTPN V Fauzi Yusuf. Dia meminta supaya PTPN V berintegrasi saja dengan program yang dibikin Jefry Noer.

“Saya minta berintegrasi saja. Jadi PTPN V tak usah pelihara sapi lagi. Duitnya kembali, kok,” pinta Dahlan. Fauzi mengangguk. “Tadinya saya bikin program ternak sapi di PTPN untuk membantu mengatasi kekurangan sapi di Indonesia. Tak tahunya karyawan PTPN V banyak yang mengeluh. Pertama, mereka tak pernah dapat pelatihan kayak di sini. Kedua, keahlian mereka kan kelapa sawit,” ujar Dahlan.

Sebelumnya di atas podium, Jefry Noer cerita tentang apa yang sudah dia lakukan selama

hampir dua tahun belakangan di Kabupaten Kampar. Solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh di Kabupaten Kampar, dia jabarkan dalam program lima pilar pembangunan.

Orang-orang miskin yang ada di Kabupaten Kampar dia kirim ke ‘kawah candradimuka’ bernama

P4S Karya Nyata Kubang Jaya. Saban bulan 240 orang. Yang lulus disuruh membikin kelompok di kampung masing-masing. Satu orang lulusan mencari 9 orang warga untuk bergabung membikin kelompok tani.

Kelompok ini kemudian disuruh mengajukan pinjaman modal ke Pemkab Kampar. Yang mau bertani mendapat pinjaman maksimal Rp 30 juta per orang, usaha perikanan Rp 60 juta perorang dan beternak sapi Rp 100 per orang. Bunga pinjaman ini hanya 6 persen setahun, dengan jangka pengembalian maksimal 1 tahun.

Saat program ini berjalan, Jefry menjalin kerjasama dengan Bank Bukopin. Mendirikan koperasi Kampar Mitra Mandiri di setiap desa dan kecamatan. Modal yang dikucurkan oleh Bukopin, antara Rp 1 miliar hingga Rp 10 miliar per koperasi.

Tujuannya, supaya kelompok tani tadi bisa berurusan dengan koperasi itu. Tak hanya pinjaman, tapi juga kepentingan kelompok dan pasca panen. Kini Dahlan menunggu lanjutan dari apa yang sedang dilakukan oleh Jefry.

Jika program yang dibikin Jefry benar-benar sukses, Dahlan akan segera meng-copypaste program itu untuk disebar ke kabupaten yang ada di seluruh Indonesia.