Menneg PAR RB Sebut Bawang Kampar Sebagai Inovasi

id menneg par, rb sebut, bawang kampar, sebagai inovasi

Menneg PAR RB Sebut Bawang Kampar Sebagai Inovasi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Azwar Abubakar menyatakan komoditas bawang yang tengah dikembangkan oleh bupati Kampar Jefry Noer merupakan contoh inovasi kepala daerah dalam meningkatkan pendapatan petani setempat.

Hal itu disebutkan oleh Azwar ketika inovasi yang dilakukan bupati di sektor pertanian itu akhirnya sampai juga langsung ke telinga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi saat bicara di lokakarya Peningkatan Akuntabilitas Kinerja dan Kualitas Pelayanan Publik di Ballroom Arya duta Hotel Senin (3/3).

“Ini adalah sebuah inovasi. Kampar bisa menanam bawang merah. Dan bawang merah itu bisa juga ‘diekspor’ ke Aceh,” katanya. Beberapa menit kemudian, Azwar kembali menyebut Kampar sebagai contoh inovasi lain.

Sebelum lokarkarya digelar, Jefry sempat berdialog dengan Azwar di coffee shop hotel milik Pemprov Riau itu. Lelaki 53 ini cerita panjang lebar soal gebrakan yang dibikin Kampar di sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

“Kami berupaya memberi lubuk dan pancing kepada masyarakat Kampar, agar mereka bisa sejahtera,” kata Jefry. “Tiap bulan kami melatih 240 orang untuk tiga sektor itu. Pelatihan kami gelar selama dua pekan dengan pola 30 persen teori dan 70 persen praktek,” terang Jefry.

Lalu, hal yang tidak mungkin bagi kebanyakan orang juga sudah dilakukan Pemkab Kampar. Dan berhasil. Misalnya penanaman bawang merah di Desa Sei Geringging Kecamatan Kampar Kiri dan cabai merah yang untuk miliaran di Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu.

“Kami punya prinsip sederhana saja, Pak Menteri. Tak ada yang mustahil di dunia ini apabila kita sungguh-sungguh melakukan. Orang Singapura saja bertani di atas gedung bisa. Masa kita yang bertani masih di permukaan bumi tidak bisa,” begitu Jefry cerita kepada Azwar.

Azwar mengaku senang dengan inovasi yang dilakukan oleh Jefry tadi. Lantaran itu pula, dia kemudian mengambil bawang merah itu sebagai contoh inovasi yang musti dilakukan di birokrasi. Bagi Azwar, misi Kementerian PAN RB sudah dilakukan oleh Kampar.

Bedanya, Jefry menyebut memberikan lubuk dan pancing kepada masyarakat, Azwar malah memberikan sampan dan bila perlu kapal beserta pancingnya. “Biar lebih banyak yang memancing dalam satu sapan atau kapal itu,” katanya.

Pada lokakarya itu, Azwar juga menyinggung soal akuntabilitas dan pelayanan publik di 510 kabupaten kota di Indonesia. “Dari daerah sebanyak itu, hanya empat daerah yang memperoleh predikat B. Predikat A belum ada,” katanya. Di Riau sendiri, tahun lalu, ada dua daerah yang mendapat predikat CC, 8 predikat C dan 2 predikat D.

Sebenarnya kata Jefry, inovasi tidak hanya dilakukan di sektor pertanian, perikanan dan peternakan tadi, tapi juga di layanan publik. “Kita sudah maksimalkan pelayanan satu atap. Urusan administrasi investor bisa kita selesaikan dalam tempo dua pekan,” katanya.

Pemkab Kampar kata Jefry juga sudah melakukan inovasi di sektor kesehatan. Puskesmas yang tadinya hanya buka di hari dan jam kerja, sekarang sudah buka 24 jam. Begitu juga dengan dunia pendidikan. Tak ada lagi yang namanya pungutan ini dan itu. (Adv/humas Setkab kampar)