Selatpanjang (ANTARA) - CSR dan Land Matter Manager EMP, Amru Mahalli menyampaikan bahwa pihaknya memerlukan adanya kolaborasi dengan pihak kepolisian, mengingat sektor minyak dan gas (migas) termasuk usaha terbesar penghasil pendapatan negara.
"Usaha migas ini tentunya sangat butuh perlindungan dan pengaman dari pihak kepolisian," ujar Amru dalam sosialisasi Usaha Hulu Migas oleh SKK Migas Sumbagut bersama PT Imbang Tata Alam (ITA) di ruang rapat utama Mapolres, Rabu.
Pihaknya berharap dapat terjalin hubungan emosional yang baik dan kerjasama yang maksimal antara SKK Migas dan Polri. Hal ini dikarenakan usaha migas ini merupakan sumber penghasil terbesar di Riau dan di Indonesia.
"Makanya perlu kerjasama yang baik untuk mengamankan objek vital nasional ini," sebutnya.
Sementara Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG menuturkan, pihaknya akan selalu siap mengamankan objek vital nasional yang berada di wilayah hukumnya.
"Baik itu pengamanan secara tertutup maupun terbuka, merupakan tugas dan tanggungjawab kita sebagai anggota Polri terhadap objek vital nasional. Seperti halnya dokumen, material objek vital dan orang atau pekerja," beber Andi.
Di samping itu, Kapolres Andi juga mengucapkan terimakasih kepada pihak SKK Migas yang telah mengelola pemanfaatan hasil dari alam di wilayah Kepulauan Meranti.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Spesialis Madya Deputi Dukungan Bisnis SKK Sumbagut Haryanto Syafri beserta jajarannya yang lain, Area Manager PT ITA Bonar Ari Nindito, Field GPA Officer PT ITA Arip Hidayatuloh dan jajaran lain, para Kabag, Kasat, Kapolsek, Kanit, KBO serta personel Polres.
Baca juga: WK CPP di Riau 100 persen dikelola daerah