Jakarta (ANTARA) - Sebuah satelit kuantum mikronano milik China berhasil memasuki orbit yang ditentukan dan mulai beroperasi, kata salah satu pengembangnya, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (USTC), pada Kamis (28/7).
Satelit orbit rendah itu dirancang untuk melakukan eksperimen distribusi kunci kuantum secara waktu nyata (real time) antara satelit dan stasiun bumi, dan untuk melakukan verifikasi teknis. Satelit tersebut diluncurkan dengan menumpang roket pengangkut Lijian-1 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut pada Rabu (27/7).
Bobot satelit mikronano baru tersebut sekitar seperenam berat satelit kuantum pertama di dunia, yakni satelit Micius milik China, yang bobotnya lebih dari 600 kilogram, menurut USTC.
Universitas tersebut mengatakan bahwa berdasarkan teknologi kuantum yang pertama kali terlihat di Micius, lebih banyak satelit kuantum berbiaya rendah diperlukan untuk mewujudkan jaringan komunikasi kuantum yang efisien, praktis, dan global yang dapat memenuhi permintaan pengguna yang meningkat.
Satelit baru itu dikembangkan bersama oleh universitas dan institusi China seperti USTC, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan Institut Teknologi Kuantum Jinan.
Setelah peluncuran dan pengoperasiannya di orbit, satelit baru China itu diharapkan dapat membantu pengembangan komunikasi kuantum negara dan mendorong peningkatan keamanan informasi nasional.
Baca juga: Proyek satelit SATRIA-1 masuki tahapan pembangunan 68,3 persen
Baca juga: China ajak warganet untuk beri nama satelit penjelajah matahari pertamanya
Berita Lainnya
Kemunculan Raffi Ahmad jadi fenomena baru di Pilkada Jawa Tengah
11 May 2024 16:25 WIB
Indonesia dorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina di PBB
11 May 2024 16:15 WIB
Nadhif Basalamah dan penyanyi Inggris Henry Moodie bahas proses kreatif pembuatan lagu
11 May 2024 16:04 WIB
Bus Shalawat layani 7.884 calon jamaah haji di Asrama Haji Sudiang
11 May 2024 15:55 WIB
OPPO siap merilis ponsel pintar berstandar militer di Indonesia
11 May 2024 15:41 WIB
Google Cloud sediakan platform pelatihan via daring
11 May 2024 15:35 WIB
Serial "Shogun" diperkirakan akan berlanjut ke musim kedua
11 May 2024 15:26 WIB
Korban tewas akibat badai di Brasil selatan naik jadi 116 orang
11 May 2024 15:16 WIB