ICMI ajak seluruh komponen bangsa untuk jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara , ICMI

ICMI ajak seluruh komponen bangsa untuk jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pemukulan Gong pada pembukaan Musyawarah Wilayah VII ICMI Orwil Lampung, oleh Ketua ICMI Pusat Arif Satria bersama Gubernur Lampung dan pejabat lainnya, Bandarlampung, Kamis, (28/7/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna/am.)

Jakarta (ANTARA) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengajak seluruh komponen bangsa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar bisa menjadi negara yang besar, tangguh, dan disegani di dunia.

"Jadi ICMI punya identitas keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiawanan Indonesia adalah rumah besar kita sehingga harus dirawat, dijaga toleransi, dan kerukunannya karena hal itu akan menjadi aset dan modal bagi bangsa ini agar menjadi tangguh ke depan," kata Ketua ICMI Pusat Arif Satria, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan bahwa ICMI memiliki komitmen besar untuk terus mempertahankan NKRI dengan peran di dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat.

Oleh sebab itu, ICMI akan terus dan fokus terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan 5K, yakni kualitas iman, kualitas pikir, kualitas karya, kualitas kerja, dan kualitas hidup.

"Kami memiliki peran mengawal proses demokrasi agar benar-benar dapat menyejahterakan, bukan demokrasi yang menghancurkan," kata dia.

Bahkan, lanjut dia, ke depan ICMI akan melakukan sinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) guna menjaga NKRI dari paham-paham radikal.

"Kami siap berkolaborasi dengan BNPT guna menjaga NKRI. Nanti ke depan terkait bagaimana menerapkan narasi yang positif terkait modernisasi agama yang baik sehingga keutuhan bangsa terjaga dan terbangun untuk Indonesia lebih baik," kata dia.

Ketua ICMI Orwil Lampung Periode 2017-2022 Yusuf Barusman mengatakan bahwa menghadapi dinamika global, maka para cendekiawan di negeri ini harus mempunyai pemahaman yang komprehensif.

"Semua pihak dan para cendekiawan dituntut untuk 'update' agar mereka mempunyai pemahaman yang baik, jangan sampai hanya mengambil satu sisinya saja sehingga menjadi radikal," ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Ibu Kota Negara baru bukan sekadar pindah gedung, apalagi?

Baca juga: ICMI: Serangan Israel merupakan kejahatan kemanusiaan keluar nilai kemanusiaan