Petani sawit menjerit, mahasiswa Pertanian serbu DPRD Riau

id Demo sawit, harga anjlok, mahasiswa pertanian, petani sawit, Riau

Petani sawit menjerit, mahasiswa Pertanian serbu DPRD Riau

Puluhan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau. (ANTARA/Diana S)

Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau di Kota Pekanbaru, Kamis.

Mereka menuntut pemerintah segera menstabilkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang anjlok hingga mencekik para petani.

"Harga sawit anjlok mulai dari 27 Mei saat adanya pelarangan ekspor. Hingga kini harga sawit bukannya melambung tinggi, malah turun hingga Rp500 per kilogram," kata Gubernur Fakultas Pertanian (Faperta) UIR Kiki Alamsyah dalam orasinya.

Mahasiswa meminta DPRD Provinsi Riau menegaskan PermentanNomor 1 tahun 2018 (Peraturan yang mengatur pembelian harga TBS).

"Kami meminta DPRD Provinsi Riau menegaskan PermentanNomor 1 tahun 2018 Peraturan yang mengatur pembelian harga TBS. Kami juga meminta solusi Pemerintah Provinsi Riau terkait anjloknya harga sawit ini," katanya.

Selanjutnya, mahasiswa juga meminta Pemerintah Provinsi Riau mengawal dan memonitoring secara rutin pembelian TBS sesuai surat edaran nomor 144/KB.310/M/6/2022 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian.

"Kami juga meminta DPRD Provinsi Riau mendorong kepala daerah Provinsi Riau membentuk atau menguatkan kelembagaan pekebun dan fasilitasi kemitraan atau kerjasama kelembagaan pekebun dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)," kata dia.

Pihaknya tidak ingin sampai banyak mahasiswa di Riau terancam kuliahnya akibat anjloknya harga TBS tersebut. Sebab, sudah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat terutama keluarga petani sawit.

"Jangan sampai penderitaan rakyat ini makin parah, jangan sampai kuliah mahasiswa berhenti akibat anjloknya harga sawit,"ujarnya.

Wakil ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti didampingi anggota DPRD Riau dari PDI Perjuangan langsung menemui puluhan mahasiswa tersebut dan menerima tuntutan mahasiswa.

"Tentu permasalahan ini akan kami teruskan sebagaimana fungsi kami sebagai wakil rakyat,"ujar Syafaruddin Poti.