Nilai tukar rupiah terus melemah, tertekan pernyataan "hawkish" pejabat The Fed

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,rupiah

Nilai tukar rupiah terus melemah, tertekan pernyataan "hawkish" pejabat The Fed

Ilustrasi: Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/am.)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore masih lanjut melemah, seiring pernyataan hawkish pejabat bank sentral AS Federal Reserve (Fed).

Rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.903 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.853 per dolar AS.

"Dolar AS menguat dibalik pesan yang cenderung hawkish dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell semalam," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dolar AS menguat di tengah pasar yang mencerna pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell semalam yang mengatakan bahwa risiko terbesar ekonomi AS adalah inflasi yang terlihat bergerak naik.

Menurut Powell, kenaikan suku bunga oleh bank sentral tidak akan terlalu memperlambat ekonomi Negeri Paman Sam. Selain itu Powell juga mengatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter untuk menghindari resesi AS meskipun tidak ada jaminan untuk itu.

Pernyataan Jerome Powell didukung oleh pernyataan dari Presiden Fed Cleveland Loretta Mester yang mengatakan bahwa saat ini ia menganjurkan untuk kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.860 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.848 per dolar AS hingga Rp14.917 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp14.882 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.848 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 23 poin 0,16 persen ke posisi Rp14.456 per dolar AS

Baca juga: Nilai tukar rupiah menguat di tengah data ekonomi AS yang kurang baik