Selatpanjang (ANTARA) - Dua nelayan asal Kabupaten Kepulauan Meranti akhirnya diketemukan selamat setelah sebelumnya dinyatakan hilang kontak saat melaut di perairan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau - Selat Malaka sejak Kamis (23/6) lalu.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Sungai Gayung Kiri Kecamatan Rangsang, Perdana Noriowati. Mereka ditemukan oleh nelayan yang kebetulan melintas di perairan Pulau Pambang, Bengkalis, Selasa petang.
"Alhamdulillah, keduanya sudah ditemukan selamat. Korban sudah dievakuasi, saat ini masih dalam perjalanan pulang ke Rangsang," kata Perdana kepada ANTARA.
Ia mengatakan kedua nelayan itu diketemukan setelah dirinya mendapat kabar pesan teks dari seorang nelayan sekitar pukul 15.00 WIB. Nelayan tersebut mengabarkan bahwa nelayan yang hilang itu telah ditemukan dan sudah berada di kapalnya.
"Kabarnya (kapal pompong yang dikemudi) warga kita itu hanyut atau terseret hingga di perairan Pulau Pambang. Yang jelas nanti diinformasikan lagi kronologis kejadiannya," jelas dia.
Sementara Kepala Pos SAR Tanjung Balai Karimun, Khairul Nazri yang sebelumnya melakukan pencarian bersama tim gabungan Polairud dan pihak lainnya, telah mendapatkan informasi terkait diketemukan dua nelayan tersebut.
"Info dari keluarga korban sudah di ketemukan, cuma kita lagi mendalami kebenarannya," ujar Khairul singkat.
Diberitakan sebelumnya, Kapal pompong yang dikemudi oleh dua orang nelayan asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau diduga hilang kontak di perairan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau - Selat Malaka.
Adapun nelayan yang juga ikut hilang dalam peristiwa itu adalah Sahrul (36) dan Mukhtar alis Atan Nogoh (60). Keduanya merupakan warga Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Menurut informasi yang disampaikan Kepala Desa Gayung Kiri, Perdana Noriowati, pompong tersebut diketahui bertolak dari Tanjung Balai Karimun menuju Desa Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang sejak Kamis (23/6) pukul 16.00 WIB.
Kapal berukuran 2 GT berjenis mesin dompeng itu mengangkut barang-barang berupa kasur dan tilam. Namun hingga sampai saat ini, keberadaan kapal dan nelayan yang dimaksud belum juga ditemukan.
"Iya, benar dua warga kita di Desa Sungai Gayung Kiri, sampai saat ini belum ditemukan. Terakhir kontak masih di perairan Karimun dan Selat Malaka menuju Rangsang," ungkap Perdana.
Berita Lainnya
Dua nelayan Meranti diduga hilang di perairan Karimun - Selat Malaka
27 June 2022 14:27 WIB
Kapal nelayan hilang di perairan Meranti ternyata ditabrak tongkang, satu selamat
23 June 2024 10:21 WIB
Dua nelayan di perairan Meranti hilang, kapal korban ditemukan
21 June 2024 18:51 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB