Fakultas Psikologi UIR raih hibah penelitian pengembangan kurikulum Rp48 juta

id UIR

Fakultas Psikologi UIR raih hibah penelitian pengembangan kurikulum Rp48 juta

Kampus Universitas Islam Riau (UIR). ANTARA/HO-Humas UIR

Pekanbaru (ANTARA) - Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau (UIR) menerima hibah penelitian pengembangan kurikulum dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbutristek) RI senilai Rp48 juta.

"Perolehan hibah penelitian senilai Rp48 juta itu berdasarkan usulan penelitian pengembangan kurikulum yang diajukan oleh Program Studi Psikologi UIR diterima bersama dengan 85 universitas lainnya di Indonesia," kata Kepala Prodi Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UIR Juliarni Siregar MPsi Psikolog, kepada media di Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, usulan penelitian itu disusun timnya untuk merespon perubahan pendidikan dan pengajaran yang semakin hari semakin dinamis.

Sedangkan dari nilai hibah penelitian yang didapatkan sebesar Rp48 juta terdapat beberapa usulan pengembangan akselerasi penelitian tersebut yang terdiri dari empat poin pengusulan antara lain reorientasi kurikulum yang sudah ada, menyusun pedoman dan prosedur baku MBKM pertukaran mahasiswa.

"Selain itu pengusulan magang, proyek kemahasiswaan, melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki dokumen dalam upaya pendampingan, serta melaksanakan kerjasama mitra perguruan tinggi, perusahaan, dan lembaga non profit," katanya.

Pihaknya bersama tim mengajukan usulan penelitian tersebut awalnya menindaklanjuti kabar dari Tim MBKM UIR yang mengabarkan kepada mereka bahwa dari Kemendikbudristek memiliki program bantuan pengembangan kurikulum.

"Setelah melengkapi berbagai syarat dan dokumen maka alhamdulillah usulan proposal kami beserta tim dikabulkan," ujar Juliarni yang juga sebagai ketua pelaksana dari penelitian tersebut.

Juliarni mengatakan, penelitian pengembangan kurikulum oleh Kemendikbutristek RI tersebut bertujuan merespon perubahan dan perkembangan yang sangat cepat di pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan.

Karenanya perlu adanya reorientasi kurikulum program studi dengan mengubah pola pikir dari pendekatan kurikulum berbasis konten yang kaku menjadi kurikulum berbasis capaian pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif, khususnya dalam mendukung implementasi program pembelajaran mahasiswa di luar perguruan tinggi.

"Kurikulum yang saat ini sebenarnya sudah memfasilitasi MBKM, tetapi dalam sebuah kurikulum tentu ada pelengkap bagaimana standar operasional dan implementasinya, kemungkinan dengan difasilitasinya penelitian ini selanjutnya langkah pertama yang dilakukan adalah evaluasi dan reorientasi terhadap kurikulum tersebut," kata Juliarni.

Juliarni mengatakan, yang dimaksud dengan evaluasi adalah sudah sejauh apa kurikulum tersebut adaptif dengan perkembangan zaman di abad 21 ini. Selanjutnya peninjauan apakah kurikulum yang sudah ada saat ini sudah orientatif seperti yang diharapkan, meninjau dari ke orientatif dalam sebuah kurikulum tentu harus mengacu pada kerjasama suatu institusi pendidikan tersebut dengan pemangku kepentingan terkait.