Selebriti ajak masyarakat dahulukan konsumsi produk dalam negeri

id P3DN,Produk Lokal,Atiqah Hasiholan,Melanie Subono

Selebriti ajak masyarakat dahulukan konsumsi produk dalam negeri

Selebritas Atiqah Hasiholan. ANTARA FOTO/Gohitzz/Anggit Benardi/pd

Jakarta (ANTARA) - Selebriti Atiqah Hasiholan dan Melanie Subono mengimbau masyarakat Indonesia untuk memprioritaskan konsumsi dan penggunaan produk dalam negeri untuk memajukan industri nasional dan daerah.

Seruan selebriti tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam Program Peningkatan Konsumsi Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam rangka mewujudkan kemandirian sektor industri dan meningkatkan tingkat penyerapan komponen buatan dalam negeri (TKDN).

Atiqah Hasiholan menyatakan bahwa dengan membeli produk buatan dalam negeri, masyarakat telah berkontribusi dalam memajukan industri nasional dengan harapan mampu bersaing dengan produk dari luar negeri.

“Untuk membeli suatu produk itu hak konsumen. Tapi alangkah baiknya ketika kita membeli suatu produk, kita juga mengutamakan produk dalam negeri, dimana dari segi kualitas, dari segi harga bisa menjadi pertimbangan yang baik bagi konsumen. ," katanya. Atiqah kepada ANTARA, Sabtu (28/5).

Suami aktor Rio Dewanto ini menambahkan, “Kalau tidak mempertimbangkan produk dalam negeri, UKM sulit berdiri dan maju.”

Lebih lanjut, Atiqah mengaku sering menggunakan produk dalam negeri. Produk yang biasa ia gunakan adalah kebutuhan rumah tangga, makanan, hingga produk sandang.

Menurut Atiqah, selama ini produk lokal sudah memiliki kualitas yang baik dan layak menjadi bahan pertimbangan untuk dikonsumsi masyarakat.

“Sebisa mungkin saya menggunakan produk dalam negeri. Misalnya seperti kebutuhan rumah tangga, makanan tentunya, produk fashion juga. Asalkan kualitasnya bagus dan bagus, saya pasti akan mengutamakan produk dalam negeri,” jelas Atiqah.

Peran Ulli dalam film "Pariban: Idols from Java" juga menilai penggunaan produk dalam negeri merupakan bentuk nasionalisme masyarakat terhadap negaranya.

“Alasan pakai produk dalam negeri ya mungkin secara tidak langsung rasa nasionalisme itu sendiri menjadi ‘otomatis’, jadi saya memilih menggunakan produk dalam negeri,” ujarnya.

Hadirnya Program Peningkatan Konsumsi Produk Dalam Negeri (P3DN) juga membuat Atiqah senang. Karena baginya, program tersebut sangat penting untuk lebih meningkatkan dan memajukan produk dalam negeri.

“P3DN sangat penting ya. Karena masih banyak pola pikir di Indonesia yang orientasinya masih produk luar negeri,” kata Atiqah.

Atiqah berharap, melalui Program P3DN, pemerintah dapat memberikan dukungan dengan memberikan fasilitas dan pendampingan kepada UKM.

“Namun tidak dapat dipungkiri bahwa produk luar negeri dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, dan harga yang murah. Sehingga sangat penting untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri disertai dengan peningkatan kualitas yang mampu bersaing dengan produk luar negeri,” kata Atiqah.

“Karena bagaimanapun, persaingan dengan internasional sangat sulit. Saya kira kita sangat membutuhkan dukungan dari berbagai sektor. Baik pemerintah atau pihak lain untuk terus mendukung produk UKM,” pungkasnya.

Artis Melanie Subono pun sepakat dengan selebriti lainnya untuk memprioritaskan produk dalam negeri yang kini bisa bersaing dengan barang impor.

“Saya menggunakan produk dalam negeri. Baik itu kopi, perhiasan,Lotionnya menggunakan produk dalam negeri. Banyak sekali. Sebisa mungkin yang bisa dimanfaatkan dari dalam negeri adalah dari dalam negeri,” kata Melanie saat dihubungi ANTARA

. Artinya, dari segi kualitas tidak kalah dengan di luar negeri. Dan keren (produk dalam negeri),” lanjutnya.

Melanie juga mengaku senang dengan adanya Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri P3DN dari pemerintah untuk menjadikan industri dalam negeri mandiri dan berdaulat, sehingga mampu menyediakan produk yang bersaing dengan luar negeri.

“Pendapat tentang P3DN itu bagus. Karena secara tidak langsung menyarankan masyarakat untuk mulai memprioritaskan produk dalam negeri. Itu bagus. Mungkin juga dari pemerintah, salah satu yang bisa mereka lakukan untuk mendukungnya adalah dengan memprioritaskan, mengutamakan produk lokal,” kata Melani

Musisi peraih Best Solo Female Rock Singer AMI Award 2008 ini berharap pemerintah dan masyarakat bisa bersinergi untuk mendukung program P3DN, salah satunya dengan mendorong pusat perbelanjaan lebih banyak menjual produk dalam negeri.

Tapi juga melalui regulasi yang bisa membuat mal yang mengkurasi produk lokal bisa menjadi yang terdepan, tambahnya.

Meski produk dalam negeri sudah membaik, Melanie berharap UKM terus meningkatkan kualitas produk, misalnya dari segi kemasan dan promosi yang menarik agar lebih berdaya saing.

“UKM belajar bersaing. Dari kemasan , promo menarik, atau apalah. Kemasan itu yang paling penting,” lanjutnya.

Ia berpesan, dengan menggunakan produk dalam negeri juga menjaga budaya yang terkandung di dalam objek tersebut, seperti fashion atau kuliner.

"Banggalah. Jangan jadi orang yang selalu terlambat. Misalnya kita bilang 'Wah, batiknya diambil dari negara lain'," ujarnya. "Jadi cinta produk lokal."

Pada tahun 2022, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memfasilitasi perusahaan industri dalam negeri untuk mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada tahun 2022 sebanyak 1.250 sertifikat produk.

Kementerian telah mengalokasikan dana melalui Anggaran Prioritas Nasional (PN) sebesar Rp20 miliar untuk memfasilitasi sertifikasi TKDN, dan Prioritas Industri Kecil Menengah (IKM).

Program Fasilitasi Sertifikasi TKDN merupakan bantuan pembiayaan pengelolaan sertifikat TKDN bagi perusahaan industri IKM. Perusahaan industri dapat memanfaatkan fasilitas sertifikasi DCL gratis dari Kementerian dengan kualifikasi, antara lain memiliki Izin Usaha atau Nomor Induk Usaha (NIB) bidang industri, memiliki akta pendirian perusahaan, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan telah terdaftar dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAs).

Untuk mengurus sertifikat TKDN, industri dapat mengajukan penilaian sendiri (self-assessment) terhadap nilai TKDN produk. Hasil penghitungan independen tersebut kemudian diverifikasi oleh Lembaga Verifikasi Independen yang ditunjuk Kementerian, yakni PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo.

Pada tahun anggaran 2021, penerbitan sertifikat PLTB gratis melebihi target yaitu mencapai 9.524 dari target 9.000 sertifikat produk (anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional), dan mencapai 371 sertifikat dari target 314 sertifikat (anggaran Prioritas Nasional) .