Menteri ESDM Arifin Tasrif jajaki kerja sama dengan perusahaan satelit Planet Labs
Jakarta (ANTARA) - Menteri ESDM Arifin Tasrif saat bertemu dengan Co-Founder sekaligus CEO Planet Labs Will Marshall mendiskusikan potensi kerja sama bidang energi dan sumber daya mineral terutama upaya mencapai netralitas karbon dan pembangunan berkelanjutan.
Agenda pertemuan itu berlangsung di Davos, Swiss pada Senin (23/5/2022) waktu setempat di sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) 2022.
"Di luar sektor itu, kita juga bisa bekerja sama di sektor pertanian, border guard atau perbatasan, dan kehutanan yang tujuannya untuk monitoring kelestarian hutan serta mencegah pemanfaatan sumber daya alam yang ilegal," kata Arifin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Planet Labs merupakan perusahaan pencitraan bumi atau earth imaging yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat.
Perusahaan itu mengoperasikan 200 satelit yang punya kemampuan foto citra bumi dengan ketajaman luasan satu kilometer persegi, satu kali setiap hari, serta 21 satelit yang mempunyai kemampuan sampai dengan 0,5 m dengan pengambilan citra 10 kali per hari.
Planet Labs juga telah menjadi bagian dari kemitraan global dalam melayani data pembangunan berkelanjutan. Perusahaan startup yang berdiri tahun 2010 tersebut ingin mengubah paradigma manusia terhadap kemajuan ilmu pengetahuan tentang Bumi dengan meluncurkan satelit kecil sebagai uji coba yang dinamakan Doves.
Menteri Arifin mengharapkan Planet Labs dapat segera menjalin kerja sama dengan stakeholders Indonesia untuk mengidentifikasi aktivitas penambangan liar, tanah longsor, dan eksplorasi potensi energi baru terbarukan.
Baca juga: Kementerian ESDM wajibkan badan usaha penginstalasi listrik terapkan manajemen keselamatan
Baca juga: Menteri ESDM resmikan PLTGU 275 MW Pekanbaru ramah lingkungan
Agenda pertemuan itu berlangsung di Davos, Swiss pada Senin (23/5/2022) waktu setempat di sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) 2022.
"Di luar sektor itu, kita juga bisa bekerja sama di sektor pertanian, border guard atau perbatasan, dan kehutanan yang tujuannya untuk monitoring kelestarian hutan serta mencegah pemanfaatan sumber daya alam yang ilegal," kata Arifin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Planet Labs merupakan perusahaan pencitraan bumi atau earth imaging yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat.
Perusahaan itu mengoperasikan 200 satelit yang punya kemampuan foto citra bumi dengan ketajaman luasan satu kilometer persegi, satu kali setiap hari, serta 21 satelit yang mempunyai kemampuan sampai dengan 0,5 m dengan pengambilan citra 10 kali per hari.
Planet Labs juga telah menjadi bagian dari kemitraan global dalam melayani data pembangunan berkelanjutan. Perusahaan startup yang berdiri tahun 2010 tersebut ingin mengubah paradigma manusia terhadap kemajuan ilmu pengetahuan tentang Bumi dengan meluncurkan satelit kecil sebagai uji coba yang dinamakan Doves.
Menteri Arifin mengharapkan Planet Labs dapat segera menjalin kerja sama dengan stakeholders Indonesia untuk mengidentifikasi aktivitas penambangan liar, tanah longsor, dan eksplorasi potensi energi baru terbarukan.
Baca juga: Kementerian ESDM wajibkan badan usaha penginstalasi listrik terapkan manajemen keselamatan
Baca juga: Menteri ESDM resmikan PLTGU 275 MW Pekanbaru ramah lingkungan