Pekanbaru, (antarariau.com) - Pengamat politik Mexasai Indra menyatakan kampanye terselubung pasangan calon gubernur Jon Erizal-Mambang yang memanfaatkan kunjungan dinas Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan ke perusahaan kehutanan di Riau merupakan pelanggaran etika dan bisa mengarah pada pelanggaran kampanye.
"Kalau ada unsur pengarahan untuk memilih calon tertentu, maka Badan Pengawas Pemilu berhak meminta keterangan kepada cagub tersebut," kata Mexasai ketika dihubungi Antara di Pekanbaru, Selasa.
Pengamat politik dari Universitas Riau itu mengatakan hal tersebut menyikapi adanya unsur kampanye dalam kunjungan dinas Menteri Kehutanan ke perusahaan Sinar Mas dan PT RAPP pada Senin (26/8), dimana turut hadir pasangan cagub Jon Erizal-Mambang Mit atau kerap disebut JEMM.
Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli Hasan berulangkali mempromosikan pasangan JEMM kepada mitra binaan dan pegawai perusahaan.
Menurut Mexasai, tindakan Menteri Kehutanan yang mengkampanyekan cagub JEMM sangat kental motif politik karena baik Jon Erizal dan Zulkifli Hasan berada di partai yang sama, yakni Partai Amanah Nasional (PAN).
Pasangan JEMM pun maju sebagai cagub pada Pilkada Gubernur Riau berkat dukungan dari PAN dan PKS.
Dalam konteks kasus tersebut, ia menilai Menhut seharusnya memisahkan kegiatan kepentingan partai politik dengan perannya sebagai pejabat administrasi negara.
"Kalau seorang menteri, yang juga ketua partai politik dan disana hadir calon gubernur yang kemudian dipromosikan dalam aktivitas pemerintahan, itu sangat tidak pantas," ujarnya.
Menurut dia, tidak salah seorang menteri ikut berkampanye asalkan hadir dalam kapasitasnya sebagai pengurus partai politik.
Kegiatan tersebut selayaknya juga dilakukan pada lokasi kampanye yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, bukan di dalam kunjungan dinas ke perusahaan kehutanan.
"Apa yang sudah dilakukan oleh Menhut bersama cagub itu bertentangan dengan asas pemerintahan yang baik," katanya.
Ia menilai, agenda kampanye terselubung itu adalah bentuk agenda politik dari cagub JEMM yang memanfaatkan sosok tenar sang menteri.
"Saya melihatnya ini merupakan pemanfaatan sosok menteri untuk mencari simpati masyarakat, dan secara etika itu tidak tepat karena kehadiran menteri dalam agenda pemerintahan seharusnya merni bentuk pelayanan kepada publik," ujarnya.
Berita Lainnya
Cagub JEMM Hadirkan Opick di Kampanye Terakhir
30 August 2013 22:25 WIB
Cagub Riau "JEMM" Cari Dana Non APBD
18 August 2013 20:10 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB