Dinsos Pekanbaru gencarkan razia pengemis karena marak jelang Ramadhan 2022

id Pemkot Pekanbaru,gelandangan, pengemis

Dinsos  Pekanbaru gencarkan razia pengemis karena marak jelang Ramadhan 2022

Salah satu aksi Gepeng di Kota Pekanbaru yang pernah ditertibkan. (Foto:Antara/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru bekerja sama dengan satuan polisi pamong praja (satpol PP) setempat, mulai menggencarkan razia penertiban terhadap gelandangan dan pengemis menjelang Ramadhan 1443 H.

"Mulai kemarin, itu sudah kamirutinkan melakukan penertiban di sepanjang jalan, khususnya di perempatan lampu merah," kata Kepala Dinsos Kota Pekanbaru Idrus di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan, razia yang dilakukan juga sesuai dengan kesepakatan antara dinsos dengan Komisi III DPRD setempat guna mengantisipasi menjamurnya gelandangan danpengemis selama Ramadhan hingga Idul Fitri.

Dari hasil kesepakatan dengan Komisi III, satgas dinas sosial bersama satpol PP, katanya, jika perlu minta bantuan ke pihak kepolisian untuk melakukan penertiban.

"Melalui razia yang kini digencarkan diharapkan bisa meminimalkan keberadaan dan kedatangan gelandangan dan pengemisdari luar daerah ke Ibu Kota Provinsi Riau ini," katanya.

Kerja sama tim, katanya, dalam melakukan penertiban ini menjadi salah satu upaya antisipasi agar calon pengemis dangelandangan tidak masuk ke Pekanbaru.

Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan razia setiap hari dan bagi yang terjaring akan dimasukkan ke selter dan dilakukan pendataan. Bagi yang dari luar daerah akan dipulangkan ke daerah asalnya kembali.

Dari pantauan, sejak dua pekan terakhir, pengemis dan gelandangan dari berbagai usia, anak-anak hingga dewasa, laki-laki dan perempuan itu, mulai marak dan beroperasi di sejumlah perempatan lampu merah di Kota Pekanbaru dan sejumlah area SPBU di kota itu.

Mereka terlihat beroperasi di Jalan Simpang Tiga, Jalan Gajah Mada, Jl A Yani ujung dan simpang enam JlKhaharuddin Nasution dan lainnya. Modus operasi merekaada yang memakai baju badut dan menari-nari diiringi dengan lagu yang diperdengarkan dari sebuah tape. Ada pula yang menjadi pak ogah pengatur kendaraan saat melewati belokan, selain itu ada yang menjual tisu, koran atau makanan kecil lainnya berupa peyek, kerupuk dan menjualnya kepada pengguna jalan saat kendaraan roda dua dan empat berhenti di lampu merah.

Saat beroperasi di SPBU mereka menyodorkan kardus yang bertuliskan "meminta sumbangan untuk anak yatim piatu", bahkan ada remaja laki-laki berupaya menolong para pemilik kendaraan roda dua untuk membuka tanki BBM-nya saat petugas SPBU menyodorkan pompa pengisian BBM.

Sementara itu terlihat petugas pengisi BBM protes dan menyuruh satpam di SPBU Jalan Jenderal Sudirman itu untuk menertibkan remaja tersebut, sebab masih berdiri di dekat petugas pengisi BBM, walaupun ada sejumlah pengendara sudah memberinya lembaran ribuan.