Disdag Dumai siapkan rencana penyaluran minyak goreng curah ke pedagang

id Disdag Dumai, Migor Dumai

Disdag Dumai siapkan rencana penyaluran minyak goreng curah ke pedagang

Kepala Dinas Perdagangan Dumai Hermanto. (ANTARA/dok)

Dumai (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Dumai menyiapkan rencana penyaluran minyak goreng curah untuk kalangan pedagang sembari menunggu peraturan Kementerian Perdagangan RI soal harga eceran tertinggi (HET).

Kepala Dinas Perdagangan Dumai Hermanto mengatakan, untuk penyaluran migor curah ini sudah ditunjuk dua operator, dan menjelang HET ditetapkan sudah didapat data calon penerima.

"Masih persiapan, karena kita menunggu operator mendata agen penyalur dan calon penerima dari kalangan pedagang. Jadi tidak ada yang langsung ke masyarakat atau usaha mikro kecil menengah," kata Hermanto, Rabu.

Dikatakannya, untuk proses persiapan distribusi minyak goreng curah ini diharap bisa tuntas mendekati bulan suci Ramadan pada awal April nanti dan masyarakat bisa mendapat minyak goreng dengan mudah dan stok tersedia.

Disdag Dumai juga terus berkoordinasi dan menyurati perusahaan industri minyak kelapa sawit agar membatu persediaan minyak goreng dengan menggelar operasi pasar di wilayah masing masing.

"Sudah ada empat perusahaan yang menggelar operasi pasar sebelum HET dicabut pemerintah, namun untuk selanjutnya gelaran OP menunggu peraturan menteri perdagangan," sebut Hermanto.

Di samping itu, Disdag Dumai bersiap juga menyambut datang bulan suci Ramadan dengan terus memantau harga bahan pokok di pasaran dan memastikan ketersediaan stok dan pengendalian harga.

Pemantauan pada Selasa (22/3) kemarin, harga sejumlah komoditi mulai naik tipis, seperti bawang putih naik 2 ribu rupiah per kilo dari sebelum Rp28 ribu. Kemudian cabe rawit hijau dari Rp32 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga bahan pokok masih normal dan belum terlalu tajam. Kita harapkan masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir dengan persediaan stok," ungkap Hermanto.

Sejak dicabut harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng oleh pemerintah, masyarakat Dumai khawatirkan harga jual migor di pasaran karena sangat tinggi mencapai kisaran Rp24 ribu per liter, dan ditambah memperoleh minyak curah sulit karena tiba tiba hilang.

"Kalau dulu kita berburu minyak kemasan, sekarang minyak curah yang dicari karena harganya lebih rendah dibanding kemasan. Tapi anehnya kok bisa tiba tiba hilang di pasaran dan kalaupun ada hargasudah tinggi," kata seorang warga Dumai Atika, Rabu.