Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy mengatakan cakupan vaksin COVID-19 dosis pertama saat ini di daerah itu mencapai 64,13 persen atau 66.607 peserta dari total 103.017 anak.
"Pemkot Pekanbaru terus melakukan percepatan vaksinasi bagi anak-anak," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldydi Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, cakupan vaksin COVID-19 dosis kedua sudah mencapai 38,42 persen dari total 103.017 anak yang menjadi sasaran suntik vaksin COVID-19.
Zaini menyebutkan, capaian vaksin dosis kedua bagi anak-anak masih rendah atau mencakup 36,65 persen.
"Sesuai capaian saat ini, mayoritas anak-anak sudah mendapat suntikan vaksin COVID-19," katanya.
Ia mengimbau orangtua agar segera membawa anak-anak untuk melaksanakan suntik vaksin COVID-19 dan mereka bisa berkonsultasi dengan dokter tim vaksin ketika memiliki masalah kesehatan.
Tim dokter dalam vaksinasi, katanya, bakal memeriksa kesehatan anak tersebut guna memastikan kondisi kesehatannya. Mereka yang sedang memiliki penyakit bawaan tidak disarankan untuk vaksin.
"Jika anak hanya memiliki gejala ringan bakal mendapat perawatan medis di Puskesmas dan bagi mereka yang memiliki gejala sedang atau berat dialihkan ke rumah sakit," katanya.
Anak tersebut, katanya lagi, bakal mendapat rujukan untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka mendapat perawatan hingga kondisinya pulih dan setelah itu baru diperbolehkan dokter untuk disuntik vaksin COVID-19.
Berita Lainnya
Dua unit SMP baru dibangun di Pekanbaru setiap tahun
30 April 2024 7:09 WIB
Pemko Pekanbaru gesa perbaikan infrastruktur
09 March 2024 11:40 WIB
Pemkot Pekanbaru bangun 68 rumah layak huni tahun ini
10 February 2024 21:31 WIB
Pemkot Pekanbaru usulkan 23 ranperda untuk tahun 2024
15 November 2023 16:07 WIB
Rp500 juta untuk akreditasi puskesmas di Pekanbaru
12 October 2023 6:45 WIB
Ada Pekan Maulid Festival di Pekanbaru
06 October 2023 6:03 WIB
Pekanbaru mulai bongkar gedung MPP yang terbakar
28 September 2023 15:24 WIB
Pemerintah Kota Pekanbaru entaskan 3.500 jiwa kemiskinan ekstrem
25 September 2023 14:02 WIB