Harga sawit Riau kembali pecah rekor tertinggi, Rp3.680,16/kg

id Disbun Riau

Harga sawit Riau kembali pecah rekor tertinggi, Rp3.680,16/kg

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja. Foto:Antara/HO Humas Disbun Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Harga sawit Riau periode 23 Februari-1 Maret 2022 kembali memecahkan rekor tertinggi sebesar Rp3.680,16 per kg meningkat sebesar Rp114,39 per kg dibandingkan harga seminggu lalu tercatat Rp3,565.77 per kg.

"Kenaikan harga dengan memecah rekor tertinggi itu, dipicu oleh harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melonjak cukup tajam pada perdagangan pagi jelang Senin (21/2) siang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan, pada Senin (21/2/2022) pukul 09:48 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.644/ton melonjak 2,49 persen. Harga CPO berhasil membukukan kenaikan secara bulanan sebanyak 8,1 persen.

Mengacu kepada The Straits Times, katanya lagi, harga CPO diprediksikan tetap naik stabil di mana harga CPO menyentuh rekor tertinggi di 6 bulan terakhir dalam reli yang didorong oleh kombinasi faktor fundamental. Kebijakan dari produsen dan importir minyak kelapa sawit mendorong harga CPO dunia naik.

"Di Januari, pemerintah Indonesia membuat kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan produsen minyak kelapa sawit untuk memasok permintaan dalam negeri sebanyak 20 persen, setelah itu produsen baru boleh mengekspor minyak kelapa sawit ke luar negeri," katanya.

Selain itu, katanya lagi, permintaan minyak kelapa sawit meningkat karena CPO menjadi bahan dasar utama untuk membuat biodiesel yang digadang-gadang akan dijadikan bahan bakar masa depan oleh Kementerian Pertanian Indonesia.

Biodiesel menjadi energi alternatif bahan bakar fosil. Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian Indonesia melakukan lompatan besar dalam inovasi biodiesel dengan tipe B20, B30, dan B100.

Namun B100 adalah tipe yang menggunakan 100 persen minyak kepala sawit sebagai bahannya dan tidak dicampur oleh bahan bakar fosil sama sekali.

B100 diprediksikan akan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk jarak tempuh yang lebih lama dibanding tipe lainnya.