Penjualan album "soundtrack" dan film Korea melonjak pada 2021

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, film

Penjualan album "soundtrack" dan film Korea melonjak pada 2021

Serial komedi romantis "Our Beloved Summer". (ANTARA/HO-SBS)

Jakarta (ANTARA) - Penjualan album original soundtrack drama dan film Korea melonjak pada 2021 dengan menghasilkan pendapatan 480,6 juta won (Rp5,7 miliar) seiring dengan pesatnya minat terhadap K-pop di dunia, menurut data yang dirilis Ktown4u, platform daring yang menjual album K-pop dan barang-barang terkait.

Jika dibandingkan dengan situasi normal atau sebelum pandemi, album soundtrack hanya mengumpulkan pendapatan 39,5 juta won (Rp473 juta) pada 2019.

Apabila dirinci, Ktown4u mampu menjual sebanyak 28.939 eksemplar album soundtrack pada tahun lalu. Angka tersebut menandakan peningkatan yang besar dari 8.784 eksemplar pada 2020 dan 2.624 pada 2019.

Baca juga: Aktris Son Ye-jin kembali unjuk peran di drama baru "Thirty-Nine"

Majalah yang menampilkan artis K-pop juga mengalami lonjakan penjualan menjadi 4,06 miliar won (Rp48,7 miliar) pada 2021. Angkanya melonjak pesat dibandingkan 459,6 juta won (Rp5,5 miliar) pada 2019.

"Selain tren budaya global dalam menonton drama dan film Korea, partisipasi artis K-pop terkenal dalam soundtrack telah meningkatkan penjualan album soundtrack," kata Ktown4u, dikutip dari The Korea Herald pada Senin.

Menurut perusahaan yang juga menjalankan bisnis iklan billboard itu, permintaan dari luar Korea untuk memasang iklan billboard di negara tersebut juga semakin banyak.

Baca juga: Met Gala 2022 akan libatkan delapan sutradara film ternama Hollywood

Pendapatan Ktown4u dari iklan billboard di luar ruangan meningkat tajam menjadi 150,7 juta won (Rp1,8 miliar) pada tahun lalu, dari 3 juta won (Rp36 juta)pada tahun sebelumnya.

Meski album soundtrack dan iklan billboard meningkat, di sisi lain penjualan merchandise K-pop mengalami kelesuan. Banyaknya pertunjukan langsung yang dibatalkan atau ditunda di tengah pandemi COVID-19 menjadi penyebab kelesuan tersebut.

Sebagai contoh, penjualan light stick konser tahun lalu turun menjadi 15.971 buah. Padahal, pada 2019 light stick mampu terjual 73.135 buah, sementara pada 2020 terjual sebanyak 88.459 buah.

Kelesuan penjualan merchandise K-pop menyeret penurunan pendapatan menjadi 504,2 juta won (Rp6 miliar) dari 2,63 miliar won (Rp31,5 miliar) pada 2020 dan 2,34 miliar won (Rp28 miliar) pada 2019.

Baca juga: Tiket premier film Indonesia "Nana" di Berlinale 2022 ludes terjual