Moeslim Roesli, Tokoh Pers Riau Wafat

id moeslim roesli, tokoh pers, riau wafat

Moeslim Roesli, Tokoh Pers Riau Wafat

Pekanbaru, (antarariau.com) - Pers di Provinsi Riau, khususnya Kantor Berita ANTARA, kehilangan seorang tokoh penting Moeslim Roesli, yang meninggal dunia akibat sakit di Pekanbaru, Rabu.

Pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara pada 13 Juli 1935 itu meninggal dunia pada pukul 01.40 WIB di RS Ibu Sina Pekanbaru. Moeslim Roesli meninggalkan empat orang anak dan sembilan cucu, sedangkan isterinya Tati Moeslim sudah lebih dulu meninggal dunia pada 2010.

"Bapak sebelumnya sudah sempat dirawat 11 hari di rumah sakit, ternyata beliau terserang stroke dan sebelumnya juga sudah sakit jantung," kata Sandri Kartini, putri almarhum Moeslim Roesli kepada Antara.

Sandri mengatakan dirinya menemani Moeslim sebelum akhir hayatnya. Ia mengatakan, pesan terakhir dari almarhum Moeslim adalah ingin dikebumikan di Pekanbaru.

"Bapak cuma pesan kalau meninggal minta dikebumikan di sini (Pekanbaru), jangan dibawa pulang ke kampung, karena ia ingin berakhir di kota ini," katanya.

Jenazah Moeslim Roesli kini disemayamkan di rumah duka di Jalan Rupat No.20, Pekanbaru. Rencananya almarhum akan dishalatkan di Masjid Al Ittihad sebelum dikebumikan di pemakaman YKPI, Rumbai, pada siang ini.

Moeslim Roesli memiliki sejarah yang erat dengan Kantor Berita Antara karena menjadi salah satu pendiri Antara Biro Riau pada tahun 1963. Selain itu, almarhum juga pernah menjabat sebagai pimpinan LKBN Antara Pekanbaru pada 1963-1968.

Dedikasinya kepada Antara sangat kuat di masa akhir hidupnya, bahkan Moeslim Roesli masih ikut dalam peringatan HUT Antara ke-75 di Kantor Antara Biro Riau pada Desember 2012.

Kepala Perum LKBN Antara Biro Riau, Maswandi, mengatakan almarhum memiliki jasa yang sangat besar kepada kantor berita nasional Indonesia. Dedikasinya untuk pers, khususnya Antara, sangat tinggi karena almarhum memperjuangkan berdirinya kantor perwakilan Antara di Pekanbaru pada era 1960-an dengan mempertaruhkan pekerjaannya saat itu di perusahaan minyak PT Caltex Pacific Indonesia.

Peran Antara pada saat itu sangatlah penting sebagai penyeimbang pemberitaan pada era 1960-an, karena banyak pemberitaan dari Riau lebih condong kepada aktivitas komunis PKI.

Dengan dua profesinya tersebut, Moeslim Roesli, melawan keterbatasan personel dan infrastruktur agar bisa tetap menyuplai pemberitaan di Riau. Pada masa awal berdirinya Antara, Moeslim Roesli bahkan kerap "menyusupkan" teks berita-berita menggunakan pesawat milik Caltex untuk dikirimkan ke Jakarta.

"Beribu ucapan terima kasih rasanya tidak akan cukup untuk menandingi jasa-jasa Almarhum Moeslim Roesli. Kami mendoakan agar arwah almarhum bisa diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan," kata Maswandi.