Temukan satu siswa positif COVID-19, Pekanbaru hentikan pembelajaran SMPN 1

id Siswa, positif, COVID-19, Pekanbaru, hentikan, pembelajaran, SMPN 1.

Temukan satu siswa positif COVID-19, Pekanbaru hentikan pembelajaran SMPN 1

Sejumlah siswa sekolah dasar mengantre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di SDN 36 Pekanbaru, Riau, Jumat (21/1/2022). Vaksinasi anak usia 6-11 tahun terus dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19 sekaligus persiapan dalam pembelajaran tatap muka 100 persen. (ANTARA/Rony Muharrman)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru melaporkan telah mendapati seorang siswa SMPN 1 setempat positif COVID-19, pada Jumat kemarin dan langsung memerintahkan penghentian proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Kami sudah hentikan PTM mulai Jumat kemarin," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Selasa.

Dikatakan Ilyas SMPN 1 yang beralamat di Jalan Sultan Syarif Kasim langsung dilakukan sterilisasi, semua siswa diminta belajar dari rumah sementara waktu selama sepekan mendatang.

"Berkemungkinan penutupan aktifitas PTKM bagi SMPN 1 ini akan berlangsung hingga Rabu besok," katanya.

Ia mengatakan sesuai Standar Operasional Program (SOP) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah melakukan pelacakan kontak erat pasien positif. Mereka juga melakukan swab antigen bagi seluruh peserta didik dan pendidik.

"Seluruh ruang kelas juga dilakukan penyemprotan disinfektan, ini untuk memutus rantai penularan COVID-19," katanya.

Ismardi mengaku, belum bisa memastikan satu peserta didik yang positif COVID-19 terpapar dari mana. Hingga saat ini dinas kesehatan masih melakukan pelacakan.

"Ketahuan nya Jumat kemarin melalui tes mandiri, dia mengeluh demam. Untuk sekolah sudah kita semprot disinfektan sesuai SOP," katanya.

Kata dia, mulai Rabu besok aktivitas PTM di SMP Negeri 1 sudah bisa dilanjutkan kembali dan sejauh ini belum ada rencana menghentikan atau mengurangi durasi PTM.

Namun, Satgas COVID-19 tetap melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM. Ismardi menyerahkan sepenuhnya pada keputusan satgas. Saat ini, SMP masih menerapkan PTM 100 persen, dan SD menerapkan PTM 50 persen.

"Tergantung hasil evaluasi Satgas. Kita sudah laporkan ke Bapak Walikota. Apakah durasi (PTM) dikurangi tergantung Satgas. Untuk di SMP 18 kami juga temukan dua anak reaktif. Tapi apakah positif atau tidaknya, menunggu hasil," tukasnya.