SPBU di Pekanbaru Tidak Jual Solar

id spbu di, pekanbaru tidak, jual solar

Pekanbaru, (antarariau.com) - Berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis tidak menjual solar bersubsidi dengan alasan ketiadaan pasokan dari Pertamina.

Pantauan Antara di Pekanbaru, sejumlah SPBU hanya menjual BBM bersubsidi jenis premium atau bensin, sedangkan untuk solar mereka memasang papan bertuliskan "solar habis".

Ini terjadi di Jalan Sudirman yang terdapat dua SPBU, kemudian Jalan Arifin Achmad juga dua SPBU, lalu SPBU di Jalan Soekarno-Hatta dan SPBU yang terletak di Jalan Soebrantas.

Kondisi jelas membuat kendaraan menjadi lengang karena hanya terdapat kendaraan roda empat dan roda dua yang membeli premium.

"Mobil tangki yang membawa pasokan solar untuk SPBU kami hari ini tidak masuk, jadi kondisinya seperti ini. Jadi lengang," kata Andi, salah seorang karyawan SPBU di Jalan Soekarno-Hatta.

Biasanya, lanjutnya, mobil tangki berkapasitas 20.000 liter membawa solar bersubsidi ketika ada permintaan dari SPBU dengan menunggu waktu beberapa jam.

"Jadi SPBU tidak sampai kosong. Kalau sekarang kadang-kadang mobil tangki masuk dua hari sekali dan solar yang dibawa dibatasi oleh Pertamina. Isinya antara 20.000 liter dan 16.000 liter," ucapnya.

Pertamina membantah melakukan pembatasan dalam menyalurkan solar di Pekanbaru dan Riau pada umumnya karena jumlah yang disalurkan telah melebihi kuota setiap bulannya.

"Harus dipahami, tidak semua SPBU itu di isi 20.000 liter dalam sehari. Pertamina mengacak SPBU, sehingga ada yang dapat 20.000 liter dan keesokan harinya menjadi 16.000 liter," ujar Kepala Cabang Pertamina Wilayah Riau dan Sumatera Barat, Freddy Anwar.

"Memang dari dulu seperti itu dan penyaluran solar bersubsidi selalu berfluktuasi. Akan tetapi tetap terisi dan penyaluran kami normal," katanya lagi.

Bedasarkan data Pertamina wilayah Riau, saat ini terdapat 131 unit SPBU yang beroperasi di Riau dengan jumlah penyaluran solar bersubsidi 2.000 kilo liter per hari.

Sedangkan premium bersubsidi 2.200 kilo liter sehari.