36 Imigran Siap Diterbangkan ke Australia dan Eropa

id 36 imigran, siap diterbangkan, ke australia, dan eropa

36 Imigran Siap Diterbangkan ke Australia dan Eropa

Pekanbaru, (antarariau.com) - Sebanyak 36 dari 125 imigran penghuni Rumah Detensi Imigrasi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mendapatkan status sah sebagai pengungsi dan segara diterbangkan ke negara ketiga.

"Namun untuk mendapatkan hak suaka agar segera diberangkatkan ke negara tujuan pengungsian itu, masih cukup rumit dan panjang," kata Kepala Seksi Registrasi Rudenim Pekanbaru Irawan kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Sejauh ini, demikian Irawan, memang dari 125 imigran yang ada di Rudenim Pekanbaru telah mendapatkan status refugee dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bidang yang khusus mengangani maslaha pengungsi (UNHCR).

Namun status sebagai pengungsi itu harus menunggu berbagai persyaratan administrasi lainnya agar segera di terbangkan ke negara ketiga sesuai dengan tujuan masing-masing para imigran tersebut.

"Karena pada dasarnya, Ruenim hanya lokasi pengungsian sementara, namun tidak ada kewenangan untuk langsung memberangkatkan para pengungsi ini ke negara ketiga," katanya.

Menurut proses administrasinya, demikian Irawan, para pencari suaka itu harus terlebih dahulu ditempatkan di lokasi penampungan, bahkan melalui proses wawancara kenegaraan.

"Yang jelas, waktu yang dibutuhkan untuk para penerima refugee itu cukup lama. Bahkan sejak tahun 2012 hingga saat ini belum ada yang diterbangkan ke negara ketiga," katanya.

Irawan menjelaskan, kebanyakan para pencari suaka itu memilih Australia sebagai negara tujuan pengungsian selain juga ada beberapa negara di Eropa.

Saat ini Rudenim Pekanbaru, kata dia, dihuni sebanyak 125 imigran pencari suaka yang berasal dari berbagai negara konflik politik.

Seperti Pakistan ada satu orang bergender laki-laki dewasa dan asal Iran ada sebanyak 24 orang terdiri dari 13 laki-laki dewasa, delapan wanita dan tiga bocah.

Kemudian ada juga asal Iraq sebanyak 19 orang yang terdiri dari 11 laki-laki dewasa, tiga wanita dan lima kalangan anak.

Srilanka juga ada sebanyak 19 orang dimana 13 diantaranya laki-laki dewasa dan empat orang wanita serta dua kalangan bocah.

Untuk Myanmar hanya ada satu bergender laki-laki dewasa dan Palestina ada 23 orang terdiri dari tujuh laki-laki dewasa dan delapan wanita serta delapan anak-anak.