Imigrasi Selatpanjang patroli ke Pulau Rangsang cegah imigran ilegal

id Imigrasi Selatpanjang,Imigrasi Selatpanjang sisir Pulau Rangsang

Imigrasi Selatpanjang patroli ke Pulau Rangsang cegah imigran ilegal

Tim Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang saat melakukan patroli mencegah masuknya imigran gelap dan penyeludupan manusia di Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, belum lama ini. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Pihak Imigrasi Kelas II Selatpanjang TPI Selatpanjang melakukan patroli ke Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, guna mencegah masuknya imigran ilegal dan praktik penyelundupan manusia.

Kasi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Rianto Hendro Santoso mengatakan, pihaknya melakukan patroli tersebut pada Kamis (25/1) lalu. Menurutnya, ini perlu dilakukan mengingat Meranti sebagai beranda terdepan Indonesia yang berbatasan langsung denganMalaysia dan Singapura.

"Kondisi itu menjadikan Kepulauan Meranti menjadi daerah yang sangat rawan. Terutama dalam praktek masuknya imigran gelap, maupun penyeludupan manusia," kata Rianto, Rabu saat diwawancarai di kantornya, Rabu.

Ia mengungkapkan, dengan kondisi geografis daerah yang terdiri dari pulau-pulau itu menjadikan tantangan tersendiri bagi petugas Imigrasi dalam melakukan pengawasan. Disinyalir sangat banyak pelabuhan "tikus" yang berpotensi menjadi pintu masuk "gelap" bagi imigran dan potensi perdagangan manusia.

"Apalagi saat ini sedang marak-maraknya kedatangan imigran Rohingya. Walaupun belum ada yang masuk melalui Kabupaten Kepulauan Meranti, namun upaya antisipasi tetap harus dikedepankan dalam mencegah terjadinya akan hal itu," sebutnya.

Pihaknya menargetkan Pulau Rangsang, karena pulau ini menjadi beranda terdepan Indonesia. Sebab di depan pulau yang terdiri dari tiga kecamatan ini (Rangsang Barat, Rangsang Pesisir dan Rangsang) langsung berhadapan dengan Selat Malaka.

Turun menyisirwilayah itu, pihaknya hanya menggunakan kapal sewaan seadanya. Namun keberanian petugas untuk melintas di gelombang Selat Malaka yang terkenal ganas ini patut diacungi jempol.

"Bagaimana tidak, saat ini kondisi lautan masih dalam musim angin utara. Dimana ketinggian gelombang laut cukup tinggi. Bahkan nelayan setempat saja selalu menghindar untuk melaut saat itu," ucapnya.

Sedikit diceritakan Rianto, ia saat itu juga didampingi Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Tikim), Yuris Wibowo Susanto. Kemudian ada dua petugas lainnya yakni, Muhammad Damsir Saputra, dan Haikal Amar Huda.

Tim dari Imigrasi tiba di titik pertama Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir untuk melakukan pengawasan, dan berkoordinasi dengan warga setempat serta melakukan pemetaan dan juga dokumentasi.

"Setelah selesai di Kedabu Rapat, kami melanjutkan perjalanan ke titik ke dua di Desa Gayung Kiri sekitar pukul 10.30 WIB. Tim kembali melakukan pengawasan, berkoordinasi dengan warga setempat dan melakukan pemetaan serta dokumentasi," jelasnya.

Selanjutnya, tim melanjutkan perjalanan ke titik ketiga yaitu Desa Tanjung Samak, Ibukota Kecamatan Rangsang. Tim tiba di sana sekitar pukul 12.10 WIBdan setelah itu menuju ke Pos Pemeriksaan Imigrasi di Desa Tanjung Samak. Lalu, tim berkoordinasi dengan Camat Rangsang perihal pengawasan orang asing.

"Dikarenakan waktu yang tidak lagi memungkinkan untuk ke Pulau Topang, tim memutuskan untuk bertolak menuju Selatpanjang dari Desa Tanjung Samak pada pukul 15.40 WIB. Sekitar pukul 16.40 WIB, tim memutuskan untuk mampir ke Pantai Dorak untuk melakukan pengawasan," tambahRianto lagi.

Kasi Tikim Yuris menambahkan, bahwa pengawasan Imigrasi di perbatasan itu, sesuatu yang vital dan menyangkut kedaulatan negara. Karena pengawasan di perbatasan itu dilakukan guna misi mencegah masuknya imigran gelap, penyeludupan manusia dan lalu lintas orang yang tidak melewati Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang berada di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.

"Kita harus sering-sering melakukan pengawasan. Khususnya di daerah perbatasan. Hal itu untuk menjadi bahan masukan dan evaluasi kegiatan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora)," ungkap dia.