Gubernur Riau lepas ekspor pinang senilai Rp10 miliar

id Gubernur, Riau, lepas, ekspor, pinang, senilai, Rp10, miliar

Gubernur Riau lepas ekspor pinang senilai Rp10 miliar

Gubernur Riau Syamsuar, melepas ekspor pinang produk Industri Kecil Menengah (IKM) senilai Rp10 miliar dengan Fasilitas Kepabeanan Pusat Logistik Berikat (PLB) di Pekanbaru, Kamis (23/12/2021). (ANTARA/HO-djbc)

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar, melepas ekspor pinang produk Industri Kecil Menengah (IKM) senilai Rp10 miliar dengan Fasilitas Kepabeanan Pusat Logistik Berikat (PLB) di Pekanbaru.

"Diharapkan dengan meningkatkan sinergi lintas lembaga perekonomian di Provinsi Riau maupun nasional akan terus tumbuh," kata Gubernur Riau Syamsuar, di Pekanbaru, Kamis.

Pelepasan Ekspor IKM Pinang melalui Fasilitas Kepabeanan Pusat Logistik Berkat PT Surya Inti Primakarya Pekanbaru.

Pelepasan Ekspor Pinang dengan tujuan Thailand dan Iran ini dilepas oleh Gubernur Riau Syamsuar dan berbarengan acara pelepasan ekspor serentak Kementerian Perdagangan di 17 kota se-Indonesia.

Syamsuar berterimakasih kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia (DJBC) Riau yang telah memberikan berbagai fasilitas kepabeanan dan menggali potensi ekspor dari wilayah setempat.

"Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu mengembangkan potensi perekonomian Riau," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau Agus Yulianto menerangkan, bahwa di Riau sendiri terdapat 50 perusahaan yang menerima Fasilitas Kepabenan dan telah memberikan dampak ekonomi yang positif baik secara mikro dan makro.

"Ekpor Pinang melalui PLB PT Surya Inti Primakarya memiliki nilai Ekspor sebesar Rp10 miliar, yang akan dilaksanakan secara bertahap," katanya.

PLB PT Surya Inti Primakarya sendiri merupakan perintis Fasilitas PLB di Riau pada tahun 2019 dan berfokus mendukung IKM untuk dapat mengekspor produknya.

SebelumnyaMenteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor senilai Rp35,03 triliun atau setara 2,44 miliar dolar AS dari 62 kabupaten/kota di 26 provinsi.

Ia menegaskan bahwa ekonomi nasional mulai pulih sehingga harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia cepat bangkit dan tumbuh.

"Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional. Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya," kata Mendag Lutfi saat memimpin pelepasan ekspor akhir tahun 2021 yang diikuti 278 eksportir secara hibrid.

Ia mengatakan pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri.

"Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045," Mendag.

Mendag Lutfi menyampaikan Kementerian Perdagangan sering bertemu dan berdiskusi dengan eksportir dan memotivasi mereka untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional.

"Terlebih, dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara- negara di kawasan Oseania," tukas Mendag.