Jakarta (ANTARA) - Kontraktor minyak dan gas asal Qatar, MontD'Or Oil Tungkal Limited (MOTL) telah memulai kembali pengeboran sumur pengembangan dengan menajak Sumur MGH-47 (MGH-B1) di Lapangan Mengeopeh, Blok Tungkal, Provinsi Jambi, pada 19 Desember 2021.
"Pada Lapangan Mengeopeh akan dibor sebanyak dua sumur pengembangan yaitu sumur MGH-47 dan MGH-D. Kegiatan pemboran akan dilanjutkan dengan pengeboran dua sumur lagi di Lapangan Pematang Lantih (PLT) yaitu Sumur PLT-12 dan Sumur PLT-13," kata Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Surya Widyantoro dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Optimisme mengawal produksi Hulu Migas Sumbagut
Kegiatan pengeboran sumur pengembangan itu dilakukan menggunakan rig 750 HP Vinct-01 dengan rencana pengeboran total sedalam 1.268 mMD pada lapisan upper Talang Akar dan lower Talang Akar sebagai objektif pengeboran.
Rangkaian pengeboran tersebut diawali dengan pemancangan konduktor dilanjutkan dengan pengeboran lubang 12-1/4 inci, pemasangan casing 9-5/8 inci, pengeboran lubang 8-1/2 inci sampai TD, kegiatan openhole logging, dan pemasangan casing 7 inci.
Kemudian, kegiatan pengeboran dilanjutkan dengan pemasangan rangkaian komplesi.
Baca juga: Menguak misteri dan potensi migas Danau Zamrud
Surya menyampaikan kegiatan pengeboran pengembangan di Lapangan Mengopeh dan Pematang Latih membutuhkan waktu 25 hari operasional untuk setiap sumurnya dengan target tambahan produksi sebesar 145 barel minyak per hari untuk setiap sumur.
"Kegiatan pengeboran keempat sumur ini ditargetkan akan dapat diselesaikan pada Mei 2022 mendatang," tegas Surya.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Rinto Pudyantoro menambahkan upaya pengeboran empat sumur baru ini merupakan implementasi dari work program and budget (WP&B) 2021 dalam rangka memberikan dukungan bagi peningkatan lifting minyak dan gas.
"Kami mendorong semua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk merealisasikan program yang sudah disepakati dalam WP&B untuk melakukan pemboran untuk menjaga lifting migas nasional," katanya.
Baca juga: Kementerian ESDM telah menyusun peta jalan transisi energi, reduksi emisi migas
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa sampai 10 Desember 2021, dari 444 sumur yang sudah tajak, sebanyak 342 sumur sudah onstream.
"Di sisa waktu ini, kami terus melakukan koordinasi dengan KKKS untuk menyelesaikan target pemboran sumur pengembangan karena akan memberikan kontribusi pada capaian lifting migas pada 2022," ujar Rinto.
"Selain itu, berbagai langkah sedang dilakukan untuk mendorong keseluruhan sumur yang sudah tajak bisa onstream secepatnya agar memberikan entry level yang optimal memasuki tahun 2022 sebagai upaya kami agar target lifting tahun 2022 dapat dipenuhi," tambahnya.
Pemerintah telah memberikan perpanjangan masa kontrak kerja sama (KKS) dengan skema gross split di Wilayah Kerja Tungkal selama 20 tahun kepada KKKS MontD'Or Oil Tungkal Ltd pada November 2018 lalu dan akan berlaku efektif pada 26 Agustus 2022.
Baca juga: PHR WK Rokan luncurkan SULUH program pelatihan dan sertifikasi
Baca juga: Transisi energi, Pemerintah diminta tetap utamakan pada sektor hulu migas
Berita Lainnya
Airlangga: Pemerintah akan dorong fasilitas GSP dari Amerika Serikat
30 November 2024 16:54 WIB
Menag Nasaruddin Umar tegaskan upaya meningkatkan kesejahteraan guru terus dilakukan
30 November 2024 16:36 WIB
Pengamat: Kenaikan upah minimum akan berikan efek surplus ke dunia usaha
30 November 2024 16:30 WIB
Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG
30 November 2024 16:20 WIB
Kemenkes ajak warga berperan aktif untuk mengeliminasi HIV/AIDS di Indonesia
30 November 2024 15:56 WIB
Waka Komisi I DPR RI akan perjuangkan anggaran TNI untuk wujudkan Astacita
30 November 2024 15:25 WIB
Presiden Mesir serukan hidupkan kembali solusi dua negara Palestina-Israel
30 November 2024 15:06 WIB
Pemuda Pancasila siap menangkan pasangan RIDO di putaran kedua Pilkada Jakarta
30 November 2024 14:58 WIB