Pekanbaru (ANTARA) - Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau kembali menggelar kegiatan Kenduri Pantun tahun 2021, Jumat (17/12).
Kegiatan yang dipusatkan di Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Seni Raja Ali Haji Pekanbaru, digelar seharian, mulai pukul 10.00 WIB pagi hingga pukul 22.00 WIB malam.
Ketua Panitia Kenduri Pantun 2021, Herman Maskar didampingi Manager Pertunjukan, Monda Gianes dan Wakil Ketua ATL Riau Alang Rizal menyebutkan, kegiatan tersebut dalam rangka memperingati satu tahun ditetapkannya pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Dunia oleh UNESCO.
"Jadi acara puncak Kenduri Pantun sesuai dengan tanggal ditetapkannya Pantun sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 17 Desember 2020 yang lalu. Pantun sebagai tradisi masyarakat Melayu diusulkan sebagai warisan dunia, oleh Riau bersama Kepulauan Riau dan didukung Malaysia, Brunai Darussalam dan Thailand mengusulkan ke UNESCO beberapa waktu lalu," kata Herman Maska, Kamis.
Dengan ditetapkannya oleh UNESCO, Asosiasi Tradisi Lisan Riau merasa perlu mengaktualisasikan, mendorong pantun hadir dalam berbagai peristiwa budaya di tengah masyarakat
"Rangkaian kegiatan Kenduri Pantun nantinya akan diisi berbagai penampilan tradisi pantun untuk menyemarakkan pantun sebagai khazanah budaya masyarakat Melayu. Besok adalah kegiatan puncak, setelah berlangsung dari 13 Desember 2021 lalu," katanya.
Dia mengatakan, semua kegiatan dilaksanakan secara daring mengingat kondisi pandemi yang masih berlangsung. Adapun rangkaian kegiatan antara lain buka lawang (buka pintu) Kenduri Pantun, dialog podcast melalui kanal Youtube ATL Riau menampilkan pembicara budayawan Riau H Taufik Ikram Jamil, Kadis Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen, dan Prof. Dr Nik Rakib (University of Songkla, Thailan) penayangan live canal Youtube ATL Riau.
"Serta penampilan daring dan luring seni tradisi pantun masyarakat baik dari Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi dan sejumlah daerah di Indonesia," lanjutnya.
Dilanjutkan dengan penampilan tardisi lisan dari beberapa daerah di Riau, yakni Pantun Nikah Kawin Baserah, Dendang Duduk (Kuansing), Dondong (Kampar), Bedondong (Siak), Et la het (Dumai), lagu Sri Serawak (Siak), Malalak (Kampar), Joged Mandah (Inhil), Nandong (Kuansing), Koba Sicuriang (Rohul), Bebalam (Pelalawan), Syair Antau Kopa, Lagu Jengger Jolok Sondo (Meranti) dan Menumbai (Pelalawan).
"Malamnya, akan ada Berbalas Pantun Antar Bangsa via zoom. Nanti pak Gubernur yang mengawali jual pantun pada peserta dari berbagai negara terlibat," tambahnya lagi.
Pada acara tersebut, Gubernur Riau Syamsuar juga akan menerima pin emas logo ATL yang akan disematkan langsung oleh Ketua ATL Pusat Pudentia MPPS bersama Ketua Dewan Pembina Dr Mukhlis Paeni. Gubernur diberikan pin emas, karena perhatian dan kepedulian terhadap pelestarian dan pengembangan tradisi lisan pantun khususnya dan tradisi lisan pada umumnya.
Berita Lainnya
Disbud Riau akan gelar kenduri pantun dunia pada Desember
23 September 2021 10:56 WIB
150 seniman Riau dapat BLT karena terdampak COVID-19, Disbud ajukan tambahan
30 June 2020 18:54 WIB
Disbud tantang 11 kabupaten persiapkan karya dalam Festival Film Pendek Riau 2020
29 November 2019 12:07 WIB
DPRD Riau Akan Panggil Disbud Terkait Hilangnya Tujuh Koleksi Museum
23 March 2017 23:05 WIB
Disbud Riau Akan Menelusuri Jejak Hasil Kebudayaan Di Pekanbaru
10 February 2017 21:15 WIB
Jelang Diresmikan, Disbud Riau Punya Segudang Pekerjaan Rumah
10 February 2017 17:10 WIB
Disbud: Tari Zapin Api Riau Terancam Punah
08 July 2011 13:54 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB