Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Provinsi Riau kembali mengadakan kenduri pantun dalam rangka memperingati hari pantun dunia. Kegiatan itu akan dilaksanakan pada Desember mendatang.
"Kita sudah sampaikan ke Komisi V DPRD Riau, bahwa setiap Desember kita adakan kenduri pantun dunia. Karena ini domainnya sangat besar, jadi perlu dukungan semua pihak," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yose Rizal di Pekanbaru, Kamis.
Kata dia, peringatan kenduri pantun ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap pantun sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB pada 17 Desember 2020 lalu. "Hal ini juga menindaklanjuti pantun sebagai warisan budaya tak benda," ucap Yose.
Diketahui, pantun menjadi warisan tak benda atau intangible culture heritage ke-11 Indonesia yang tercatat di UNESCO. Dengan begitu, Indonesia telah memiliki 11 materi budaya yang diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia. Sebelumnya adalah keris, wayang, pendidikan dan pelatihan batik, angklung, tari saman, noken, tari tradisi Bali, pinisi, dan pencak silat.
Menurutnya, keberadaan pantun patut disyukuri. Berbagai pelajaran dapat diambil dari keberadaannya dulu dan kini. Kemudian, implikasinya pada masa mendatang. "Kenduri ini sebagai wadah kita untuk bersyukur sekaligus bertafakur," ujarnya.
