Menag Yaqut Cholil ajak peringati hari toleransi lewat kolaborasi antarsesama

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Menag

Menag Yaqut Cholil ajak peringati hari toleransi lewat kolaborasi antarsesama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (ANTARA/HO-Kemenag)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat untuk memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh setiap tanggal 16 November dengan terus menumbuhkan semangat kolaborasi dalam kebaikan antarsesama.

"Keragaman adalah potensi bagi kita untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam kebaikan dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Sebab, mereka yang bukan seiman adalah saudara dalam kemanusiaan," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Ketum KNPI Noer Fajrieansyah sebut tak ada yang salah dengan pernyataan Gus Yaqut

Yaqut mengatakan inti peringatan Hari Toleransi Internasional adalah merayakan keberagaman dalam wujud nyata, serta untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang satu sama lain.

Setiap manusia, kata dia, perlu memupuk kesadaran bahwa keragaman agama, bahasa, budaya, dan etnis bukan dalih untuk konflik, tetapi kekayaan umat manusia. "Keragaman adalah kekayaan," kata dia.

Baca juga: Obat-obatan dan kosmetik wajib sertifikasi halal mulai hari ini

Ia menjelaskan Kementerian Agama tengah berupaya melakukan penguatan moderasi beragama. Ada empat indikator dalam penguatan moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan ramah terhadap tradisi.

Moderasi beragama, menurutnya, adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengimplementasikan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Baca juga: Stafsus Menag: Hari libur keagamaan digeser untuk kewaspadaan terhadap pandemi

"Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan kita dalam beragama," kata dia.

Menag berharap, khususnya bagi ASN di lingkungan Kementerian Agama, bisa menjadi pelopor dalam penguatan moderasi beragama.

Menag juga mengajak para tokoh agama, akademisi, tokoh pemuda, dosen, guru, dan penyuluh agama, serta kalangan milenial untuk bersinergi dalam gerakan meningkatkan toleransi antarumat melalui semua saluran.

"Perbedaan adalah fitrah," kata dia.

Baca juga: Menag Yaqut Cholil ajak santri wajib miliki komitmen bela Tanah Air di sepanjang hidupnya

Baca juga: Menag harap Sertifikasi Halal Gratis jadi pemantik UMK bangkit dari pandemi