BNI dan Shopee dukung ekspor 10.000 UKM Indonesia

id BNI,shopee,UMKM,ukm indonesia

BNI dan Shopee dukung ekspor 10.000 UKM Indonesia

Ilustrasi - Salah satu layanan digital unggulan BNI yaitu Mobile Banking BNI. ANTARA/HO-Humas BNI/am.

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggandeng salah satu e-commerce, Shopee, untuk membuka jalan ekspor bagi 10.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar lebih mudah mengirim produk-produk unggulan ke berbagai negara di belahan dunia.

Program Ekspor Shopee-BNI ini memungkinkan terbukanya akses pasar UKM Indonesia ke Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan, hingga ke Brasil.

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, mengatakan BNI terlibat dalam komitmen ini mengingat perseroan mempunyai banyak kantor cabang di luar negeri.

"Pembeli dari negara-negara tersebut dapat memesan produk UKM Indonesia yang terdaftar di dalam program yang kami buat bersama Shopee," katanya.

Ia memaparkan kerja sama tersebut akan memberikan tiga keuntungan bagi UKM yang terpilih bergabung di dalam program, yaitu peningkatan visibilitas produk ekspor UKM terpilih pada marketplace Shopee, dalam cakupan Asia Tenggara, utamanya Taiwan.

Selain itu, kata dia, UKM terpilih akan mendapatkan pelatihan dan edukasi untuk bisa berkembang di dalam platform digital yang akan diberikan Shopee.

Selanjutnya, UKM terpilih juga akan didaftarkan dalam Program Ekspor Shopee yang akan membuka toko daring bagi UKM dalam aplikasi dan nantinya dapat dilihat serta diakses oleh pengguna Shopee di berbagai negara lainnya di dunia.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuartomenjelaskan salah satu misi Shopee dalam mendukung perekonomian dalam negeri adalah membangun UMKM Indonesia yang memiliki daya saing.

"Kami sangat senang dengan kerja sama BNI, yang sejalan dengan misi #ShopeeAdaUntukUMKM. Melalui Program Ekspor Shopee, kami telah membantu lebih dari 180.000 UMKM lokal untuk bisa melakukan ekspor hingga pertengahan tahun ini," katanya.

Ia memastikanShopee akan terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia agar mempunyai produk yang mampu bersaing di kancah global melalui berbagai pengembangan inovasi dan program.

"Kami berharap dapat menjadi mitra UMKM untuk bertumbuh dalam kuantitas dan kualitas, baik secara lokal maupun global dan produk dalam negeri bisa terus diminati dan dicari," jelasnya.

Melalui program iniShopee ingin membantu lebih banyak UMKM lokal untuk bisa menjangkau pasar global. Hingga Juli 2021, beragam produk lokal laris di pasar internasional, dengan total penjualan harian sebanyak 50.000 produk setiap harinya melalui platform Shopee.

Berbagai program dari hulu ke hilir dihadirkan untuk mendorong dan mendukung UMKM dapat melakukan ekspor, mulai dari edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara online, dan juga pembangunan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo, Bandung dan Jakarta, serta Kampus UMKM Shopee di Semarang.

Kerja sama BNI dengan Shopee ini sejalan dengan pengembangan aplikasi dan program terintegrasi yang memudahkan ekspor, yaitu Xpora. Untuk memperkuat program ini, BNI menjadikan Xpora sebagai Orkestrator Ekosistem UMKM yang akan mempertemukan UMKM di dalam negeri dengan calon buyer internasional.

Saat iniBNI telah menyiapkan Xpora di tujuh kota dengan memaksimalkan lokasi-lokasi terbaik di kantor cabang BNI, yaitu di Jakarta, Solo, Bandung, Denpasar, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Kerja sama dengan Shopee ini akan berpadu dengan kekuatan jaringan kantor cabang yang dimiliki BNI di enam pusat keuangan dunia, yaitu Singapura, Hong Kong, Seoul, Tokyo, New York, dan London.

Melalui berbagai kantor cabang tersebutBNI aktif melakukan B2B Business Matching untuk membuka peluang bisnis baru bagi UKM yang akan melakukan ekspor, agar mendapatkan pembeli secara langsung.

Penguatan kapasitas UKM, seperti yang dilakukan bersama Shopee, merupakan salah satu strategi bisnis BNI untuk memberikan pendampingan bagi UKM dari hulu ke hilir secara berkelanjutan.

Program ini disiapkan agar UKM langsung terintegrasi dalam mengakses pasar regional hingga internasional sesuai dengan target nasional untuk mendukung upaya pemerintah mencetak 500.000 UKM eksportir baru pada 2030.

Program pemberdayaan tersebut telah dimulai sejak Maret 2021 atas dukungan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.