Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Bidang Ketahanan Nasional Marsekal Muda TNI Achmad Sajili meminta kepada warga untuk melaporkan indikasi gerakan radikal di media sosial.
"Saya berharap, apabila kalian melihat atau paling tidak (mengetahui, red.) ada perkembangan pendukung Taliban, segera laporkan," kata Achmad Sajili dalam seminar bertajuk "Pendidikan dan Pembangunan Perdesaan yang Berwawasan Kebangsaan" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube LPPM UPR, Rabu.
Baca juga: Densus 88 lakukan pendekatan humanis kepada pelaku sebagai upaya deradikalisasi
Ia mendorong masyarakat untuk segera melaporkan indikasi gerakan radikal agar aparat yang berwenang dapat dengan cepat menindak kelompok yang memiliki andil dalam menyebarkan pesan dan kelompok yang menggalang dukungan untuk gerakan-gerakan radikal. "Jangan sampai ini berkembang terus," ucapnya.
Konten-konten di berbagai platform media sosial, kata dia, dapat memotivasi maupun memicu semangat gerakan radikal yang ada di dalam negeri. Apalagi, sejarah mencatat bahwa terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan alumni perang Afghanistan dan terdapat beberapa gelombang pengiriman WNI untuk pelatihan di Afghanistan.
Baca juga: Pengamat ingatkan untuk menutup setiap potensi penyebaran ideologi radikal
"Setelah Taliban menduduki Afghanistan, terdapat beberapa kelompok yang menggalang simpatisan melalui broadcast WhatsApp," ujar Achmad mengungkapkan.
Achmad juga mengatakan, kemenangan Taliban bisa menginspirasi kelompok radikal untuk menciptakan negara Islam seperti yang diperjuangkan oleh beberapa organisasi yang ada.
Baca juga: Jusuf Kalla imbau seluruh pengurus masjid waspada kajian radikal
"Inspirasi ini dapat dilihat dari pernyataan sikap kelompok Jamaah Ansharu Syariah yang didirikan oleh Abdurahim Baasyir, yang mensyukuri kemenangan Taliban dan mendukung Taliban menerapkan sistem negara Islam secara kaafah,” tutur Achmad Sajili.
Ia menekankan pentingnya WNI untuk memegang teguh persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan negara.
Selain itu, Achmad juga mengimbau warga untuk waspada dan mengantisipasi gerakan radikal dalam negeri pasca-Taliban menguasai Afghanistan. Antisipasi dapat dilakukan melalui deteksi dini, pemetaan, dan pendekatan kepada kelompok-kelompok yang berpotensi melakukan tindakan yang melawan pemerintah agar kekhawatiran yang ada dapat teratasi.
Baca juga: BNPT-FKPT ajak masyarakat untuk menghalau penyebaran faham radikal dan terorisme
Berita Lainnya
Single "SPOT!" Zico dan Jennie BLACKPINK berhasil raih peringkat teratas tangga lagu Korea
27 April 2024 12:15 WIB
PBB keluarkan peringatkan 'laporan mengkhawatirkan' eskalasi di Darfur utara
27 April 2024 12:10 WIB
Timnas Irak berjumpa Jepang pada partai semifinal Piala Asia U-23
27 April 2024 12:01 WIB
Uzbekistan tantang Indonesia, usai hajar Arab Saudi di perempat final
27 April 2024 11:57 WIB
Produk dekorasi rumah asal Indonesia catat transaksi Rp4,73 miliar di Taiwan
27 April 2024 11:44 WIB
Ekonom nilai aturan impor elektronik bisa perkuat industri dalam negeri
27 April 2024 11:40 WIB
Strategi Cinta Laura tingkatkan partisipasi warga dalam upaya konservasi air
27 April 2024 10:09 WIB
Menilik manfaat subsidi gas industri guna wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
27 April 2024 10:03 WIB