PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menegur dunia atas distribusi vaksin COVID-19 yang tidak adil.
Ia menyebut ketidakadilan vaksin itu sebagai hal yang vulgar dan memberi dunia "nilai F dalam Etika".
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres desak AS hapus sanksi Iran seperti kesepakatan pada 2015
"Ini adalah tuntutan moral dari keadaan dunia kita. Ini tidak sopan. Kita lulus dalam ujian sains, tetapi kita mendapat nilai F dalam Etika," kata Guterres pada Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (21/9).
Berbicara dalam pertemuan tahunan para pemimpin dunia itu, Guterres mengatakan gambar-gambar dari berbagai belahan dunia tentang vaksin yang kadaluwarsa, tidak digunakan dan berakhir di tempat sampah, menunjukkan "kisah zaman kita".
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres berharap akan ada "setel ulang" dalam hubungan AS-China
Ia menyoroti bagaimana mayoritas negara yang lebih kaya telah divaksinasi sedangkan lebih dari 90 persen penduduk Afrika bahkan belum menerima satu dosis pun.
Dari 5,7 miliar dosis vaksin virus corona yang diberikan di seluruh dunia, hanya 2 persen di antaranya yang disalurkan di Afrika.
Baca juga: Ilmuwan Iran dibunuh, Sekjen PBB Antonio Guterres desak semua pihak tahan diri
Ia mendorong rencana global untuk memvaksin 70 persen populasi dunia pada paruh pertama tahun depan.
Guterres, yang akan memulai masa jabatan kedua sebagai Sekjen PBB selama lima tahun ke depan pada 1 Januari 2022, juga memperingatkan tentang meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
Baca juga: Semua Presiden tak perlu tunjukkan bukti vaksinasi di sidang PBB
Ia khawatir persaingan antara kedua negara adidaya tersebut akan membawa dunia menuju menuju dua setelan aturan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan teknologi yang berbeda; dua pendekatan yang berbeda dalam pengembangan kecerdasan buatan; dan pada akhirnya dua strategi militer dan geopolitik yang berbeda pula.
"Ini mungkin menjadi bencana. Ini akan jauh lebih sulit diprediksi daripada Perang Dingin," ujar Guterres.
Baca juga: Inggris Raya tolak vaksin COVID-19 Valvena dari Prancis
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB