Semua Presiden tak perlu tunjukkan bukti vaksinasi di sidang PBB

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, vaksin

Semua Presiden tak perlu tunjukkan bukti vaksinasi di sidang PBB

Arsip - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Markas PBB, New York, AS, September 2020. (ANTARA/HO-Kemenlu RI)

Perserikatan Bangsa Bangsa (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) - Semua presiden, perdana menteri, dan diplomat, yang akan mengikuti Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pekan depan, boleh memasuki ruang sidang utama (General Assembly Hall) tanpa harus memperlihatkan bukti vaksinasi COVID-19.

Keputusan itu telah disampaikan oleh Presiden Majelis Umum Abdulla Shahid kepada 193 negara anggota PBB melalui surat pada Kamis (16/9).

Baca juga: Mantap, dua anggota Polres Meranti ikut misi perdamaian PBB di Afrika

Keputusan itu berbeda dengan sikap yang sebelumnya ditunjukkan Shahid.

Sebelumnya, ia mengatakan kepada negara-negara anggota PBB bahwa dirinya mendukung permintaan pemerintah New York City agar para peserta sidang menunjukkan bukti vaksinasi.

Saat itu, Shahid mengungkapkan dirinya akan berkoordinasi dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menerapkan aturan otoritas New York City tersebut.

Baca juga: IMB di Kampar akan ditertibkan guna dongkrak PAD, Sekda : Yang mangkrak kita kejar

Namun, aturan itu akhirnya tidak dipakai setelah ada keberatan dari Rusia.

Rusia menganggap aturan seperti itu bisa mengarah pada diskriminasi.

Sekjen Antonio Guterres pada Rabu (15/9) mengatakan kepada Reuters bahwa Sekretariat PBB "tidak bisa mengatakan kepada seorang kepala negara bahwa, kalau tidak divaksin, beliau tidak bisa masuk ke gedung PBB."

Baca juga: Pekanbaru beri diskon 75 persen PBB bagi pensiunan



Puluhan kepala negara, kepala pemerintahan, dan menteri luar negeri beserta para diplomat yang mendampingi mereka akan berkumpul di New York untuk menghadiri serangkaian pertemuan tingkat tinggi.

Karena pandemi, sejumlah pemimpin negara memutuskan tidak hadir dan hanya mengirimkan pernyataan melalui video.

Berdasarkan sistem untuk "menghormati status soal vaksinasi" yang diberlakukan mulai 1 Juni, para diplomat diizinkan memasuki ruang sidang utama hanya dengan menggesekkan kartu identifikasi PBB mereka.

Baca juga: PBB dukung pemberlakuan PPKM untuk tekan penularan COVID-19

Penggesekan kartu dianggap sebagai pernyataan bahwa mereka sudah divaksin COVID-19 secara penuh.

Otoritas New York City mengatakan kepada badan dunia itu bahwa, berdasarkan peraturan pemerintah kota, orang-orang yang "memasuki kawasan PBB untuk masuk ke General Assembly Hall akan diwajibkan menunjukkan bukti vaksinasi."

Wali Kota New York City Bill de Blasion pada Rabu mengatakan pemkot pekan depan akan menyediakan fasilitas pengujian COVID-19 secara gratis, juga vaksin gratis dosis tunggal Johnson & Johnson, di sebuah lokasi di luar kompleks gedung PBB.

Sumber: Reuters