Bangkinang, (antarariau.com) - Dana bergulir untuk bidang peternakan yang sudah dicairkan senilai Rp21,310 miliar rawan penyalahgunaan sehingga perlu diantisipasi dengan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh masing-masing camat.
Bupati Kampar H Jefry Noer di Bangkinang, Kamis, meminta agar dana bergulir itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh petani untuk meningkatkan populasi ternak mereka dan setelah itu ternak disalurkan ke petani lain.
"Jangan sampai ternak yang diberi kepetani tidak berkembang atau malah dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Kita memberikan stimulus untuk petani agar mereka bisa meningkatkan ekonomi dengan makin banyaknya populasi ternak yang dimiliki," ujar Bupati Jefry.
Bupati didampingi Kepala Dinas Peternakan Cokroaminoto menyebutkan pada posisi 28 September 2012 Dinas Peternakan Kabupaten Kampar telah mencairkan dana bergulir di sektor peternakan sebesar Rp21,310 miliar.
Penyaluran dana bergulir itu merupakan wujud dari kegiatan dari Dinas Peternakan Kabupaten Kampar pada Pilar Kedua Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dalam mewujudkan lima pilar pembangunan mencapai zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh camat untuk melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan khususnya perkembangan dana bergulir yang telah dicairkan di bidang peternakan di wilayah masing-masing agar dapat terwujud yang laporannya diserahkan pada setiap tanggal delapan tiap bulannya mulai November 2012.
Selain itu, Camat diminta untuk melaporkan perkembangan dana bergulir dan perkembangan ternak serta dampak terhadap peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, dan meminta dilakukan kerjasama dan koordinasi dengan Kepala UPTD Peternakan/Petugas peternakan di wilayah masing-masing.
Cokroaminoto menambahkan, dalam mempercepat tercapainya target dari pemerintah daerah Kabupaten Kampar itu, ia akan menindaklanjuti apa yang menjadi harapan dari Bupati Kampar membantu dalam membuat format laporan perkembangan dana bergulir kegiatan peternakan yang dibutuhkan oleh masing-masing kecamatan meliputi progres dari usaha ternak masyarakat tersebut.
Seperti contohnya, membuat perbandingan usaha sejak awal, perkembangannya sampai target yang dicapai, termasuk keuntungan yang diperoleh, penyerapan tenaga kerja juga data angsuran dari pinjaman dana bergulir.