Tokyo (ANTARA) - Mantan menteri dalam negeri Sanae Takaichi akan mengumumkan pencalonannya untuk menjadi ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Jika terpilih, dia akan menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang, kata kantornya pada Rabu.
Takaichi mendapat dukungan dari mantan perdana menteri Shinzo Abe, kata media lokal.
Baca juga: PM Jepang Suga undur diri, bagaimana kalender politik Jepang selanjutnya?
Dia akan mendasarkan tantangannya dalam pemilihan pada kebijakan untuk menangkis ancaman teknologi China dan membantu memperkuat ekonomi Jepang yang terpukul oleh pandemi virus corona.
LDP akan mengadakan pemilihan kepemimpinan pada 29 September setelah sang ketua, Perdana Menteri Yoshihide Suga, mengumumkan Jumat lalu bahwa ia akan mengundurkan diri.
Pemenang pemungutan suara kepemimpinan LDP dipastikan akan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya.
Baca juga: Kandidat PM Jepang Kishida serukan paket stimulus Rp3,8 kuadriliun lebih
Sejauh ini hanya mantan menteri luar negeri Fumio Kishida yang telah mengumumkan pencalonannya. Namun, Takachi dan menteri urusan vaksinasi COVID-19 yang populer Taro Kono telah memberi isyarat untuk ikut mencalonkan diri.
Takaichi, 60 tahun, menjadi menteri dalam negeri wanita pertama dalam pemerintahan periode kedua Shinzo Abe pada 2014.
Namun, meski media lokal mengatakan Abe yang berpengaruh telah memberikan dukungannya kepada Takaichi dan membantunya mendapatkan 20 pendukung anggota parlemen yang dibutuhkan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan, Takaichi memiliki peringkat popularitas yang buruk dan dapat menghambat peluangnya.
Baca juga: PM Jepang dan Presiden Korea Selatan akan bertemu untuk pertama kali
Anggota LDP akar rumput akan memilih dalam pemilihan kepemimpinan bersama dengan anggota parlemen partai, dan siapa pun yang menang akan memimpin partai ke pemilihan majelis rendah yang harus digelar pada 28 November.
Hal itu menjadikan daya tarik publik sebagai faktor penting dalam memilih pemimpin yang baru.
Takaichi mengatakan dia ingin mengatasi masalah yang belum terselesaikan oleh pemerintahan sebelumnya, seperti upaya untuk mencapai inflasi 2 persen. Dia juga ingin memperkenalkan undang-undang "yang mencegah kebocoran informasi sensitif ke China".
Baca juga: PM Jepang Shinzo Abe berencana umumkan kondisi kesehatannya pekan ini
Dia mengatakan anggaran tambahan perlu disusun segera mungkin untuk meningkatkan sistem medis Jepang, yang berada di bawah tekanan karena pandemi COVID-19.
Sebagai seorang anggota sayap paling konservatif dari LDP, Takaichi sering mengunjungi Kuil Yasukuni, sebuah kuil peringatan untuk pasukan perang Jepang yang gugur.
Baca juga: Peringati PD II, PM Jepang Shinzo Abe bersumpah tak akan mengulang perang
Kunjungan para pemimpin Jepang ke kuil itu selalu membuat marah negara-negara musuh lamanya di masa perang, seperti China dan Korea Selatan.
Takaichi juga menentang kebijakan yang mengizinkan pasangan menikah untuk memakai nama keluarga yang berbeda. Sikapnya itu mengecewakan para pendukung hak-hak perempuan.
Takaichi dijadwalkan untuk berbicara pada pukul 16.00 waktu setempat. Sementara Kishida menyampaikan pidato kebijakannya pada pukul 10.00 pagi.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB