Tiga wartawan diserang warga saat liput proyek pengamanan pantai di Bengkalis

id Polres Bengkalis,Wartawan diserang parang,Wartawan online

Tiga wartawan diserang warga saat liput proyek pengamanan pantai di Bengkalis

Tiga wartawan Zul Azmi (Suaralira.com), Sofian (bekawan.com) dan Mulyadi (Cibernews.com) mebuat laporan ke Polres Bengkalis terkait penyerangan oleh salah seorang warga desa Pambang Pesisir menggunakan senjata tajam. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Tiga wartawanZul Azmi (Suaralira.com), Sofian (bekawan.com) dan Mulyadi (Cibernews.com) diserang warga menggunakan parang ketika meliputproyek pengaman pantai pulau terluar di Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Minggu siang(8/8).

Kuat dugaan proyek tersebut yang dikerjakan oleh PT. Paku Bangun Jaya yang bersumber dari APBN dengan nilai pekerjaan Rp11 miliar banyak tidak sesuai dengan bestek dokumen pekerjaan di lapangan.

"Memang benar, kami diserang oleh pekerja dengan nama Ishak menggunakan parang dan nyaris terkena sabetan ketika melakukan liputan terhadap pekerjaan proyek pengaman pantai. Dan kasus ini sudah kami laporkan ke Polres Bengkalis," ujar Mulyadi kepada ANTARA di Bengkalis, Selasa.

Diceritakan Mulyadi, kejadian itu berawal saat ia bersama dua rekannya sampai di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, dan sebelumnya sudah menginformasikan kepada Kepala Desa Pambang Pesisir turun ke lokasi pekerjaan.

"Sampai di lokasi kami turun mengambil dokumentasi terhadap pekerjaan di bibir pantai tersebut dan tak berselang lama datang Ishak dan kemudian melontarkan kata-kata dengan nada tinggi terhadap kami yang sedang meliput pekerjaan tersebut," ungkap Mulyadi.

Setelah itu Mulyadibersama dua rekannya mencoba menemui pengawas lapangan yang bernama Agus Salim untuk mendapatkan konfirmasi karena sebelumnya Sofian sudah menelpon yang bersangkutan dan diminta untuk datang ke rumahnya.

"Ternyata Agus Salim ketika kami datang di rumahnya tidak muncul ketika dipanggil beberapa kali. Kemudian datang salah seorang warga bernama Anwar mengatakan bahwa Agus Salim tidak berada di rumah," kata Mulyadi.

Tak berselang lama,Ishak juga muncul di depan rumah tersebut dengan membawa sebilah parang dan langsung mengayunkan parang ke arah Mulyadi yang waktu itu sedang duduk, karena merasa terancam Mulyadi pindah duduk dekat motornya.

Kemudian Ishak menghampiri Sofian yang saat itu juga sedang duduk di motor dan langsung mengayunkan parangnya, namun tebasan tersebut cepat dielak Sofian dan hanya mengenai motor dan tas yang berada di stang motor.

"Melihat tebasan tersebut Sofian langsung meloncat dari motor dan kemudian Ishak kembali mengejar Sofian dengan mengayunkan parang. Sofian langsung meminta Ishak agar tidak melakukan aksi brutalnya," kata Mulyadi.

Mendengar keributan, Agus Salim langsung keluar dari dalam rumahnya dan mencoba melerai dan meminta kepada kami untuk segera pergi dari pekarangan rumahnya.

"Kami menduga Agus Salim sengaja tidak keluar ketika panggil, karena saat kejadian tiba-tiba ia muncul keluar dari melerai Ishak yang brutal mengayunkan parang kepada rekan kami," kata Mulyadi.

Merasa tidak senang dengan pengancaman menggunakan sajam tersebut, kasus ini langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian.

Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Meki Wahyudi membenarkan peristiwa tersebut.

“Memang benar, laporan dari kawan-kawan wartawan atas pengancaman tersebut sudah dibuat laporannya,”ujar AKP Meki Wahyudi.

Baca juga: Kerap dimintai jatah bulanan, pengelola gelper siram air keras wartawan

Baca juga: Polisi tangkap lima orang atas dugaan penyiraman air keras terhadap wartawan