Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak Seto Mulyadi mengatakan kegiatan mendongeng memiliki manfaat bagi anak terutama dalam merangsang kreativitas dan kecerdasan anak.
"Dunia anak adalah dunia bermain, semua anak di seluruh dunia senang mendengarkan dongeng. Dongeng ini juga bagian dari pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas, kecerdasan sosial dan emosional serta komunikasi anak,” ujar Seto Mulyadi dalam webinar parenting Hari Anak Nasional YAICI yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kak Seto minta orang tua tetap kedepankan kepentingan anak meski situasi sulit
Oleh karena itu, Seto yang dikenal dengan boneka Si Komo tersebut mendorong para orang tua untuk mendongeng pada anak-anaknya. Mendongeng juga dapat menjalin komunikasi pada anak.
“Mendongenglah karena dapat merangsang perkembangan anak, menjalan komunikasi antara orang tua dan anak, merangsang perkembangan bahasa, penanaman nilai-nilai baik,” kata dia.
Orang tua pun belajar banyak melalui dongeng, karena pada saat mendongeng anak akan mengajukan pertanyaan dan orang tua harus bisa menjawab pertanyaan itu.
Baca juga: Kak Seto Mulyadi akan jalani operasi kanker prostat
Menurut dia, mendongeng merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orang tua, yang saling mencerahkan. Dalam mendongeng pun bisa masuk pesan-pesan kesehatan, misalnya penerapan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 hingga mengenai bahaya kental manis yang tidak cocok untuk bayi.
"Mendongeng harus sehat secara fisik dan jiwa, serta harus dapat berbicara lancar. Saya dulu gagap, tapi kemampuan berbicara itu bisa dilatih. Mulai dari saya buat skenarionya dan membacanya dengan ekspresi yang akrab dan komunikatif bahkan tak jarang sambil bernyanyi," ujar dia.
Baca juga: Kak Seto prihatin pada jumlah kematian anak akibat pandemi COVID-19
Ketua Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Arief Hidayat, mengatakan pada saat pandemi COVID-19 penting memperhatikan nutrisi anak.
Orang tua harus memperhatikan asupan nutrisi yang masuk pada anak termasuk pemberian kental manis pada anak. Kental manis bukanlah susu, namun makanan tambahan yang tidak baik diberikan pada bayi dan memiliki dampak pada kesehatan anak.
Baca juga: Seto Mulyadi sebut saat pandemi COVID-19 jadi ajang orang tua temukan potensi anak
Berita Lainnya
Airlangga: Pemerintah akan dorong fasilitas GSP dari Amerika Serikat
30 November 2024 16:54 WIB
Menag Nasaruddin Umar tegaskan upaya meningkatkan kesejahteraan guru terus dilakukan
30 November 2024 16:36 WIB
Pengamat: Kenaikan upah minimum akan berikan efek surplus ke dunia usaha
30 November 2024 16:30 WIB
Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG
30 November 2024 16:20 WIB
Kemenkes ajak warga berperan aktif untuk mengeliminasi HIV/AIDS di Indonesia
30 November 2024 15:56 WIB
Waka Komisi I DPR RI akan perjuangkan anggaran TNI untuk wujudkan Astacita
30 November 2024 15:25 WIB
Presiden Mesir serukan hidupkan kembali solusi dua negara Palestina-Israel
30 November 2024 15:06 WIB
Pemuda Pancasila siap menangkan pasangan RIDO di putaran kedua Pilkada Jakarta
30 November 2024 14:58 WIB