BNPB Alokasikan Hampir Rp16 Miliar Untuk Dukung PON

id bnpb alokasikan, hampir rp16, miliar untuk, dukung pon

Pekanbaru, (antarariau) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan total dana Rp15,88 miliar untuk menggelar operasi pengendalian bencana asap dan pemboman air guna mendukung penyelenggaraan PON XVIII di Riau.

"Total untuk hujan buatan mengatasi kebakaran lahan dan hutan tersebut BNPB mengeluarkan Rp15,88 miliar yang diambilkan dari pos dana siap pakai BNPB," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Ia menjelaskan, di Riau dan Kalimantan Tengah dilakukan operasi 40 hari kerja sejak sejak 12 Agustus 2012. Di Riau dikerahkan satu pesawat Cassa 212-200 dari BPPT.

Sementara di Kalimantan Tengah dilakukan sejak 27 Agustus menggunakan satu pesawat dari Skuadron 4 TNI AU Abdulrahman Saleh. BNPB mengalokasikan dana total Rp9,18 miliar.

Selain itu, katanya, untuk mendukung pelaksanaan PON di Riau, BNPB juga melakukan pemboman air dari udara dengan mengoperasikan dua helikopter selama 20 hari kerja. Dana untuk pemboman air sebesar Rp3,28 miliar.

Mengingat kebakaran lahan dan hutan meningkat di Jambi, maka BNPB menambah operasional hujan buatan sejak 7 September 2012 dengan satu pesawat Cassa 212-200 dari TNI AD.

Operasi hujan buatan di Jambi akan dilakukan selama 30 hari kerja. Dana untuk hujan buatan di Jambi dialokasikan Rp3,42 milyar. Sehingga total untuk hujan buatan mengatasi kebakaran lahan dan hutan tersebut BNPB mengeluarkan Rp 15,88 miliar yang diambilkan dari pos dana siap pakai BNPB.

Sutopo menjelaskan, berdasarkan pantauan satelit NOAA titik hotspot terdeteksi di beberapa tempat, seperti Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Kalimantan Selatan. Sejak 1 Januari 2012 hingga saat ini jumlah hotspot yang terpantau di Indonesia berjumlah 22.730 titik. Rata-rata per tahun sekitar 71 persen hotspot terdeteksi di luar kawasan hutan.

Kementerian Kehutanan memperkirakan jumlah hotspot pada 2012 sebanyak 30.150 titik, dimana puncaknya terjadi selama Agustus dan September.

Dikatakan, pengendalian bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian, sedangkan BNPB memberi dukungan.

"Untuk mengatasi bencana tersebut BNPB dan BPPT menggelar operasi hujan buatan di tiga provinsi sekaligus yaitu Riau, Jambi dan Kalimantan Tengah," katanya.