Pekanbaru, (antarariau) - Ketua PB-PON Bidang Akomodasi Indra Bangsawan menyatakan masalah kontingen cabang olahraga polo air asal Jawa Barat dan Sumatra Barat terkait penginapan yang sebelumnya sempat terancam telah selesai.
"Semua permasalahan kecil itu telah selesai. Pihak rombongan paskibra harus mengalah sebagai tuan rumah," kata Indra Bangsawan di Pekanbaru pada Senin malam.
Sebelumnya kontingen polo air Jabar dan Sumbar sempat terancam diusir oleh pihak pemilik Hotel Indrapura karena pelunasan kamar yang disewa Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) hanya sampai tanggal 10 September.
"Namun setelah kami rundingkan antara pihak pemilik hotel dengan kontingen serta koordinator paskibra, akhirnya disepakati kedua kontingan asal Jabar dan Sumbar tetap menginap di hotel itu. Sementara pihak paskibra harus rela mengala menginap di hotel lain," katanya.
Indra mengatakan permasalahan terkait akomodasi kontingen polo air itu hanya sebuah kesalahpahaman antara pihaknya dengan pemilik atau manajemen hotel.
"Kami sebenarnya bukan memberikan uang pelunasan penginapan selama lima hari (sejak tanggal 5-10 Aeptember). Melainkan uang itu adalah sebagai pemula saja dan niatnya adalah untuk selama PON di gelar," katanya.
Kontingen Sumatra Barat dan Jawa Barat untuk cabang olahraga polo air PON Riau yang menginap di kamar Hotel Indrapura Pekanbaru sebelumnya terancam keluar dari penginapan akibat kesalahan administrasi pelunasan biaya sewa kamar.
"Ada sebanyak 17 kamar yang disewa oleh Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) untuk kontingen polo air asal Jabar dan Sumbar. Mereka telah salah administrasi hingga harus meninggalkan kamar hotel malam ini juga," kata Manajer Opreasional Hotel Indrapura Pekanbaru Ansori.
Ada lebih 40 orang atlet serta offecial yang menginap di 17 kamar pada hotel itu.
Namun, demikian Ansori, pembayaran hanya baru dilunasi oleh PB PON selama lima hari.
Nah belakangan, lanjut dia, ternyata para kontingen polo air dua wilayah itu ternyata ingin menyambungkan sewa kamar selama dua minggu kedepan melalui PB PON.
"Awalnya saya tidak mau tahu dan tidak menerima pembayaran uang sewa tambahan itu karena sebelumnya tidak diberitahukan ke kami. Namun setelah musyawarah, akhirnya ketemu solusi dan kontingen tetap di kamar semula. Paskibra diminta untuk mengalah dengan mencari kamar di hotel lain," katanya.