Pengerjaan fisik trase jalan longsor Lintas Riau-Sumbar capai 70 persen

id Kepala BPJN Riau Yohanes di Pekanbaru, Sabtu, saat ekspos upaya perbaikan dan pengerasan pembangunan trase baru di Jalan

Pengerjaan fisik trase jalan longsor Lintas Riau-Sumbar capai 70 persen

Aktivitas perbaikan dan pengerasan pembangunan trase baru di Jalan Lintas Riau-Sumbar, di Tanjung Alai,Kecamatan XIII Koto Kampar, karena terdampak longsor. ANTARA/HO-Humas BPJN Riau.  (3)

Pekanbaru (ANTARA) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau berupaya mempercepat pengerasan pembangunan trase baru di Jalan Lintas Riau-Sumbar, di Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar karena terdampak longsor.

"Pengerjaan fisik trase jalan tersebut fokus pada pelebaran dan landai jalan, berikut baru pemadatan karena trase yang dibangun berada pada posisi jalan existing longsor dan cukup curam," kata Kepala BPJN Riau Yohanes di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, jalan siap berfungsi pada minggu depan, jika didukung cuaca yang bagus sehingga pemadatan tanah makin bagus.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menambah terpal di lokasi trase yang dibangun baru itu untuk melindungi trase dari siraman air hujan agar trase makin cepat memadat.

Longsor sudah mengakibatkan kemacetan panjang telah terjadi sejak Senin (25/11) dini hari karena buka tutup arus pada trase baru tersebut. Pada awalnya hanya kendaraan berat yang tidak bisa melintas dan untuk mempercepat pengerjaan perbaikan maka kendaraan kecil juga tidak dibolehkan melintas sementara.

Seorang warga Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukti Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Deri Yuli F mengaku tidak bisa melanjutkan perjalanan balik dari Kota Padang ke Pekanbaru, karena terkendala dampak longsor di Jalan Lintas Riau-Sumbar.

Kendati memang bisa jalan memutar dari Padang ke Kabupaten Sijunjung melalui Taluk Kuantan, Riau sangat lama tiba di Pekanbaru, tidak efisien karena kondisi macet dan curah hujan tinggi.

"Saya terpaksa harus bertahan di Kota Padang, dan menunda perjalanan balik ke Pekanbaru untuk mengurus pekerjaan yang tertunda. Untuk melintasi jalan alternatif melalui Sijunjung sangat melelahkan apalagi saya membawa orang tua perempuan sehingga bakal tidak cocok dengan kondisi fisiknya," katanya.

Semoga, katanya berharap perbaikan jalan tersebut bisa dipercepat sehingga balik ke Pekanbaru makin lancar seperti sebelumnya, dengan demikian harga pangan yang didatangkan dari Sumbar ke Pekanbaru kembali terjangkau apalagi jelang menyambut Tahun Baru 2025.