Sedang menebang, seorang warga diserang Harimau di Siak

id Harimau siak, harimau sumatera, harimau terkam warga,Harimau

Sedang menebang, seorang warga diserang Harimau di Siak

Harimau terekam warga di Teluk Lanus.(ANTARA/HO-Tangkapan Layar)

Siak (ANTARA) - Seorang warga dilaporkan diserang Harimau Sumatera di Teluk Lanus, Kabupaten Siaktepatnya di sekitar Sungai Belat yang terdapat areal konsesi PT. Uniseraya, PT. RAPP dan kawasan konservasi Suaka Markasatwa Tasik Belat.

"Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Riau menerima laporan dan segera berkoordinasi dengan Kepala Desa Teluk Lanus," kata Kepala BB KSDA Riau, Suharyono, Selasa.

Diperoleh keterangan bahwa kejadian tersebut berada lebih kurang 20 kilometer dari kantor Desa Teluk Lanus, Sabtu (10/7).Diinformasikan memang telah terjadi konflik Harimau Sumatera dan manusia di sekitar Tasik Belat tersebut.

Informasi yang didapatkan, beberapa orang sedang melakukan penebangan di sekitar Tasik Belat. Salah satu penebang yang berasal dari Desa Serapung, Kabupaten Pelalawan sempat digigit oleh satwa Harimau Sumatera pada bagian kakinya.

"Namun karena para penebang yang ramai dan bersama-sama mengusir, akhirnya Harimau menjauhi korban," ungkap Suharyono.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Teluk Lanus, Siak dan Desa Serapung, Pelalawan adalah dua desa yang bersebelahan. Belum diketahui dengan pasti satwa yang menyerang warga tersebut memang harimau sumatera atau satwa liar lainnya. Dan jika memang Harimau Sumatera apakah sama dengan yang menyerang kambing dan anjing di Teluk Lanus beberapa waktu lalu?

Sebelumnya, tim telah diturunkan untuk memasang "camera trap" di sekitar lokasi dimakannya ternak warga di daerah Teluk Lanus. Tim segera diturunkan kembali untuk mengetahui dengan pasti kejadian tersebut.

Suharyono menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan berharap semua pihak untuk bersama sama saling mengingatkan. Ini tentang perlunya pemahaman hidup berdampingan dengan satwa yang dilindungi.

Pihaknya mengimbau agar tidak terjadi penebangan kayu di hutan primer yang merupakan ruang hidup satwa liar termasuk Harimau Sumatera. Kepada masyarakat dimintanya agar tidak memasang jerat di hutan dan berburu babi serta satwa lain.

"Karena itu merupakan penopang hidup atau makanan pokok Harimau Sumatera. Kita menghimbau agar masyarakat tetap tenang serta tidak berbuat anarkis terhadap Harimau Sumatera tersebut," ujarnya.

Baca juga: Harimau kembali muncul di Teluk Lanus Siak, dua kambing dimangsanya

Baca juga: Polisi buru dua pelaku sindikat perdagangan harimau sumatra di Bengkulu