Ekuador amankan dana senilai Rp7,8 triliun untuk danai gerakan vaksinasi

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, vaksinasi

Ekuador amankan dana senilai Rp7,8 triliun untuk danai gerakan vaksinasi

Mayarakat berjalan di jalanan di Guayaquil, Ekuador, Rabu (20/5/2020), setelah pemerintah mengizinkan sejumlah usaha dibuka kembali saat jumlah harian kematian akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19) menurun. (REUTERS/Vicente Gaibor del Pino/nz/djo)

Jakarta (ANTARA) - Ekuador telah mengamankan dana senilai 550 juta dolar AS (Rp7,8 triliun) untuk melakukan vaksinasi virus corona, sebuah langkah penting untuk mulai menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi, kata menteri ekonomi Simon Cueva, Selasa (8/6).

Presiden Guillermo Lasso, yang mulai menjabat pada 24 Mei, telah berjanji untuk memvaksin sembilan juta dari 17,5 juta penduduk Ekuador dalam 100 hari pertama pemerintahannya, dan berusaha mempercepat negosiasi untuk membeli lebih banyak dosis vaksin.

Baca juga: Ditinjau Kapolda Riau dan Danrem, Alfedri: 33 ribu warga Siak sudah divaksin

"Kami sudah memiliki jaminan $550 juta," kata Cueva kepada wartawan. "Kami ingin merevitalisasi ekonomi, dan langkah pertama untuk melakukan ini adalah rencana vaksinasi massal yang sedang berlangsung."

Cueva mengatakan pembiayaan itu disediakan oleh berbagai organisasi multilateral. Ia memberikan perincian lebih lanjut.

Pemerintah berharap akan menyelesaikan negosiasi untuk pembelian vaksin dari China dan Rusia dalam beberapa minggu mendatang.

Ekonomi Ekuador sudah berjibaku ketika pandemi merebak, yang membuat pemerintah mengupayakan perjanjian pembiayaan $ 6,5 miliar (Rp 92 triliun) dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tahun lalu.

Cueva mengatakan pemerintah tetap berhubungan dengan IMF untuk mengupayakan "revisi tujuan (pembiayaan)," dan bahwa para pejabat mengejar peluang pembiayaan lain dengan organisasi multilateral.

Baca juga: Rusia tawarkan pemberian vaksinasi virus COVID-19 untuk orang asing yang berkunjung

Baca juga: Riau gencarkan pendataan lansia percepat vaksinasi COVID-19


Sumber: Reuters

Penerjemah: Mulyo Sunyoto