Mataram jadi salah satu lokasi percontohan pengolahan sampah jadi biogas

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, biogas

Mataram jadi salah satu lokasi percontohan pengolahan sampah jadi biogas

Ilustrasi - Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Mataram, Sabtu (5/6-2021), melakukan kegiatan pembersihan sampah dampak banjir rob di objek wisata Taman Loang Baloq, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Jakarta (ANTARA) - Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu dari 10 kota di Indonesia terpilih sebagai percontohan lokasi uji coba pengolahan sampah menjadi biogas yang akan oleh United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu mengatakan, Mataram terpilih menjadi salah satu lokasi uji coba karena karakteristik sampah kota adalah sampah rumah tangga.

Baca juga: Pembangkit listrik biogas hasil kerjasama BPPT bikin PTPN V hemat Rp12,5 miliar

"Karena itu, pekan lalu sudah melakukan penandatangan komitmen kepala daerah untuk menangani isu-isu lingkungan yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan daerah sampai ke langkah tindakan dalam rangka penanganan isu lingkungan," katanya.

menurut dia, Kota Mataram dianggap cukup layak untuk lokasi pengolahan sampah yang memadai sehingga UCLG ASPAC yang sudah melaksanakan program tersebut di Kota Malang dan Jambi, tertarik berinvetasi di Mataram.

"Jadi mereka nanti akan mereplikasi program itu di Kota Mataram," katanya.

Sementara terkait dengan persiapan lahan, lanjut Martawang, Kota Mataram telah menyiapkan lahan sekitar dua hektare di Kebon Talo, Kecamatan Ampenan.

Areal yang disiapkan itu, bisa menjadi kesatuan dengan rencana relokasi Pasar Kebon Roek sehingga sampah pasar juga bisa diolah langsung menjadi biogas dan barang ekonomis lainnya.

"Selain itu, kita akan menyiapkan sampah yang dibutuhkan dengan volume sampah di Mataram saat ini sekitar 400 ton per harinya. Jumlah itu sesuai dengan kebutuhan sampah yang direncanakan UCLG ASPAC," katanya.

Menurutnya, pengolahan sampah menjadi biogas ini sebagai salah satu alternatif penanganan sampah yang selama ini konvensional dengan mengandalkan sistem ambil, angkut dan buang, kini beralih ke teknologi.

"Karena itu, saat ini pihak dari UCLG ASPAC sedang melakukan kajian terkait kebutuhan volume sampah, hasil biogas dan peralatan serta sistem yang akan digunakan mengolah sampah," katanya.

Pasalnya, pengolahan sampah akan dilakukan sesuai dengan jenis sampah baik sampah organik dan anorganik.

"Karena itu, kami harapkan kajian dapat segera dilakukan dan kegiatan pengolahan bisa dimulai pada 31 Agustus 2021, sebagai kado ulang tahun Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Optimalisasi Penggunaan Limbah Sawit, PTPN V Bangun Pembangkit Listrik Biogas

Baca juga: LPPM: Biogas Kampar Bisa Untuk Kendaraan


Pewarta: Nirkomala