Warga Tak Mampu Di Pekanbaru Berharap Bedah Rumah

id warga tak, mampu di, pekanbaru berharap, bedah rumah

Pekanbaru, (antarariau) - Warga miskin yang berada di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, mengharapkan agar pihak berwenang pemerintah setempat melakukan bedah rumah agar tidak terlihat kumuh.

"Kami mengharapkan agar ada upaya dari pemerintah daerah untuk melakukan bedah rumah," kata Ny Zaminar (39) warga miskin di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai ketika dihubungi di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan diharapkan ada bantuan perbaikan rumah dengan program bedah rumah karena selama ini memang tampak kumuh dan pada bagian bawah becek karena digenangi air.

Pendapat senada juga disampaikan Ny Lasmy (40) penduduk miskin di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir ketika diminta keterangannya ihwal adanya program bedah rumah di wilayah lain di Riau seperti di Kabupaten Kampar.

Namun Kelurahan Meranti Pandak dan Sri Meranti merupakan lokasi rawan banjir yang letaknya bersebelahan dengan Sungai Siak, setiap musim hujan kawasan itu terendam air bah termasuk rumah warga setempat.

Bahkan mayoritas rumah penduduk miskin di wilayah tersebut dibangun dengan kayu seadanya dan merupakan rumah panggung yang pada bagian bawah lantai terdapat air.

Warga miskin yang ada di Kota Pekanbaru, mayoritas berdomisili pada kedua kelurahan tersebut, bila ada pembagian sembako, maka sasaran penerima adalah penduduk setempat.

Meski Pemkot Pekanbaru berupaya untuk menghilangkan kampung kumuh dengan membangun jalan setapak dengan cara semen cor, tapi untuk rumah penduduk miskin tetap saja terlihat kontras dengan lingkungan sekitar.

Sedangkan penghuni kedua kawasan itu mayoritas adalah buruh kasar, pemulung, kuli angkut pelabuhan, tukang cuci dan pencari ikan di Sungai Siak.

Padahal Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kementerian Perumahan Rakyat, Jamil Ansyari mengatakan pemerintah daerah harus mengalokasikan dana bagi program perumahan bagi masyarakat miskin di daerah masing-masing.

Meski jumlahnya tidak terlalu besar, tapi pemerintah daerah harus mengalokasikan dana tersebut untuk perumahan bagi warga miskin.

Jamil mengatakan, bila wali kota atau bupati berperan aktif tentunya program tersebut dapat terwujud serta mampu mengatasi masalah kemiskinan.

"Jika dapat diwujudkan maka masyarakat miskin dapat menerima secara langsung manfaatnya meski dengan cara dicicil dengan bunga sangat ringan," katanya.

Pada hakekatnya, menurut Jamil, rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar bagi warga miskin, sehingga diharapkan pemerintah daerah dapat merealisasikannya.

Sementara itu, Wakil Wali kota Pekanbaru H Ayat Chahyadi ditempat terpisah mengatakan, pihaknya akan mendata rumah warga yang dianggap tidak layak di Kelurahan Meranti Pandak dan Kelurahan Sri Meranti.

"Pada tahap awal kita mendata kondisi rumah warga miskin, karena tentunya tergantung kepada program dan keuangan pemerintah daerah," katanya.