Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika bertekad mengikis kesenjangan peran perempuan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan mengusulkan pengembangan platform yang dapat menyuarakan aspirasi kaum hawa.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba dalam siaran pers, dikutip Sabtu, mengatakan bahwa usulan tersebut akan disampaikan dalam International Telecommunication Union (ITU) World Telecommunication Development Conference (WTDC).
Baca juga: Kominfo siap lakukan antisipasi lonjakan "bandwidth" untuk tunjang Lebaran virtual
“Karena saat ini masih mayoritas pria yang paling banyak. Jadi, di sidang ITU kami mendorong perempuan untuk mengikis kesenjangan (peran di sektor TIK) itu. Tidak hanya sebagai delegasi, tetapi juga untuk menjadi pemimpin,” kata Mira.
Hal tersebut disampaikannya dalam Pertemuan Network of Women The Telecommunication Development Advisory Group (TDAG) yang berlangsung virtual, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (28/05).
Sebagai salah satu inisiatif di Asia dan Pasifik, Mira mengatakan Kementerian Kominfo ingin menciptakan platform untuk menyuarakan aspirasi perempuan.
Hal itu diperlukan untuk meningkatkan jumlah perempuan yang mengambil peran dalam struktur kepemimpinan serta proses untuk mempersiapkan WTDC dan konferensi lainnya di masa mendatang.
"Hal ini dapat dicapai dengan membangun platform dan jaringan tertentu bagi delegasi perempuan di setiap wilayah. Oleh karena itu, mari kita gunakan kesempatan ini untuk membangun progres sebelumnya dan menciptakan momentum,” kata dia.
Mira mengaku senang dapat berpartisipasi dalam Meeting Network of Women di TDAG 2021 untuk mengubah momentum tersebut menjadi tindakan dan memberdayakan perempuan di sektor TIK.
“Seperti yang diketahui, saat ini WTDC 2021 untuk Asia dan Pasifik telah ditetapkan pada pertemuan persiapan WTDC ITU Asia dan Pasifik pada tanggal 9 Maret 2021, dengan 43 persen partisipasi peserta perempuan,” ucap dia.
Menurut Mira, WTDC 2021 merupakan konferensi pengembangan yang sangat penting bagi para delegasi untuk menyuarakan aspirasi perempuan.
"Tidak hanya para wanita yang ingin kami layani, tetapi juga para delegasi perempuan kami yang bekerja untuk membawa keterhubungan penuh di setiap wilayah mereka,” kata dia.
Dalam Forum TDAG, Mira turut memaparkan beberapa kegiatan yang telah dilakukan Kementerian Kominfo dan berdampak dalam upaya peningkatan partisipasi perempuan di kawasan Asia dan Pasifik.
Pada 22 April 2021 lalu, kata dia, Kementerian Kominfo bersama ITU telah sukses menyelenggarakan Hari TIK di Indonesia untuk memperingati 10 Tahun Girls in ICT dengan segmentasi keterlibatan partisipasi pembicara perempuan.
“Pada segmen keterlibatan tingkat tinggi, Girls in ICT Day di Indonesia tidak mungkin dilaksanakan tanpa partisipasi dan kontribusi dari PBB dan organisasi regional lainnya, perusahaan sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi,” ucapnya.
Selain itu, Mira menyatakan saat ini Kantor Regional ITU Asia dan Pasifik melakukan survei untuk mengetahui potensi pengembangan aktivitas nyata yang akan diselenggarakan pada bulan-bulan mendatang, termasuk pelatihan dan mentoring untuk perempuan.
"Kantor Regional ITU ASP berencana menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan virtual pertama untuk perempuan di Asia dan Pasifik yang akan dilakukan pada bulan Juli tahun ini," ujar Mira.
"Di samping itu, ASP Regional Office ITU juga akan melakukan program mentoring dengan negara-negara anggota ITU Asia dan Pasifik, pembinaan dan sesi pelatihan dengan para trainer dalam berbagai tema seperti pendidikan, kebijakan umum TIK, serta pelatihan praktik mengajar,” sambung dia.
Penyelenggaraan pelatihan tersebut menjadi bagian dari Network of Women untuk WTDC-21 Asia dan Pasifik. Mira berharap pelatihan yang berlangsung akan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan kepemimpinan perempuan.
Dia juga berharap pelatihan tersebut akan berkembang menjadi platform untuk mengatasi tantangan dan menjajaki kemungkinan peluang bagi delegasi perempuan.
"Ini juga akan memungkinkan berbagi pengalaman penting dalam komunitas yang mendukung melalui peluang pendampingan dan peluang relasi sebagai batu loncatan penting untuk meluncurkan Konferensi Pengembangan Telekomunikasi Dunia (WTDC) 2021 secara global," kata dia.
Mira menyatakan Kementerian Kominfo membuka kesempatan kepada masing-masing perwakilan delegasi yang mengikuti pertemuan untuk memberi tanggapan positif dan berharap semua delegasi perempuan dari Asia dan Pasifik dapat bergabung pada pertemuan berikutnya di GSR-21 dan WTDC-21.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh 158 negara-negara anggota ITU, Sekjen Kementerian Kominfo mewakili Chair dari Asia Pasifik. Penyelenggaraan TDAG-21 bertujuan mendorong perempuan untuk bisa aktif di pertemuan-pertemuan ITU dan menjalin relasi di tingkat global.
Baca juga: Kominfo nyatakan pembangunan PDN dorong efisiensi fiskal secara signifikan
Baca juga: Kominfo berkomitmen terus untuk kawal transformasi digital
Pewarta: Fathur Rochman
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil beri sinyal ojol tetap dapat subsidi BBM dengan skema UMKM
04 December 2024 17:05 WIB
Bucks berhasil maju ke perempat final NBA Cup
04 December 2024 16:52 WIB
Trafik broadband Telkomsel melonjak selama pilkada
04 December 2024 16:37 WIB
Alwi Farhan bernostalgia dalam pertandingan Kejurnas PBSI 2024
04 December 2024 16:30 WIB
BMKG: Selama setahun wilayah NTB diguncang 7.000 gempa bumi
04 December 2024 16:24 WIB
PBB peringatkan situasi dan kondisi di Suriah sangat fluktuatif dan berbahaya
04 December 2024 16:06 WIB
Pelaku UMKM di Siak terima wakaf gerobak dari program CWLD Seri-002 YBRKS
04 December 2024 15:58 WIB
Grup idola SEVENTEEN jadi salah satu penampil di Billboard Music Awards 2024
04 December 2024 15:36 WIB