Pekanbaru (ANTARA) - Industri perdagangan berjangka komoditi termasuk salah satu sektor yang masih diminati saat ini oleh warga Pekanbarudan tetap tumbuh di masa pandemi COVID-19.
"Terbukti di sepanjang tahun 2020, banyak investor yang mengalihkan portfolio dananya ke instrumen emas berjangka yang sempat menyentuh rekor tertinggi mencapai Rp1 juta/ gr,am" kata Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures (BPF) Pekanbaru, Ryan Santana di Pekanbaru, Kamis.
Dikatakan Ryan, dampak dari menguatnya harga emas turut berimbas positif pada perusahaan pialang PT Bestprofit Futures (BPF) di Pekanbaru.
Ini dibuktikan setelah membukukan rapor biru pada akhir tahun lalu. Kuartal pertama tahun 2021, BPF Pekanbaru kembali mencatat kinerja positif dengan membukukan total volume transaksi sebanyak 87.559 lot, atau meningkat 69,04 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.
"Animo masyarakat yang tinggi terhadap produk perdagangan berjangka juga nampak dari jumlah nasabah baru sepanjang Januari hingga Maret 2021 yang mencapai 174 nasabah, atau meningkat 19,18 persendibandingkan kuartal pertama tahun lalu ketika awal pandemi," kata dia.
Walau diakui dia, dalam bisnis perdagangan berjangka persaingan semakin dinamis, sehingga diperlukan strategi pemasaran yang jitu dan manajamen yang baik untuk memenangkan kompetisi.
Adapun faktor yang menentukan diterima atau tidaknya bisnis ini di masyarakat, menurutnya hanya dua, yaitu transparansi dan totalitas dalam layanan. Edukasi yang mudah dipahami, dan penjelasan menyeluruh dari sisi risiko dan peluang keuntungan akan menanamkan rasa percaya dan nyaman pada nasabah.